Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Getok Tular Antartetangga

3 Mei 2021   01:05 Diperbarui: 3 Mei 2021   01:36 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ibu berjalan dengan mantap. Pandangannya lurus ke depan. Segaris senyuman terlukis di bibirnya. Ia mendekati seorang ibu, tetangga sebelahnya.

"Bu, ibu tidak mau beli daster? Ini lho, daster jualan Bu A bagus sekali. Nyaman dipakai. Coba lihat," katanya seraya memutar badan.

"Harganya juga terjangkau. Bisa dicicil. Mau mingguan atau bulanan boleh. Bagaimana, Bu, bagus 'kan?" katanya lagi. Ibu di depannya terdiam. Ia mengamati betul corak daster. Sesekali tangannya memegang daster itu, seperti ingin tahu, bahannya panas atau tidak.

Percakapan antartetangga niscaya terjadi. Baik kita yang perlu maupun tetangga yang butuh, keduanya adalah sebab yang kuat, sehingga komunikasi terjalin. Mau bapak, ibu, anak, semua terlibat. Setiap hari, setiap saat.

Kita tidak menampik ada yang benar dan salah dalam segala omongan. Cerita hanya dua kalimat, dapat disajikan satu paragraf secara menarik melalui ekspresi wajah yang sempurna.

Apalagi, naluri manusia kebanyakan senang, jika mendengar hal baru. Minatnya langsung muncul ketika membahas peristiwa terkini atau lampau tetapi baru tahu. 

Jika tidak selektif dan langsung percaya, tanpa melihat reputasi tetangga yang memberitakan -- biasa berkata benar atau melebih-lebihkan, kita bisa masuk pemikiran yang salah. Di sisi lain, prasangka baik meskipun sedikit tetap harus dijaga, karena suatu saat kita pasti butuh tetangga.

Getok Tular

Salah satu percakapan antartetangga dapat disebut dengan istilah "getok tular". Bila Anda pernah simak kuis "Komunikata", bisa digambarkan semacam itu.

Seseorang menggetok (memukul) bahu orang di depannya, berbicara bahkan berbisik mendekat ke telinga agar lebih jelas, lalu memintanya meneruskan informasi itu ke orang selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun