"Pulang kamu, sudah ditunggu bini di rumah! Sering-sering kamu tengok binimu. Kamu lakinya. Jangan sampai binimu diambil orang!" kata seorang teman lelaki itu.
"Benar itu. Anda sebagai pria, wajib menjaga istri baik-baik. Jangan diulangi lagi kesalahan yang dahulu!" sambung teman lainnya. Lelaki itu hanya diam. Duduk termenung seperti berpikir. Tukang bubur memandangnya sambil tersenyum.
Adakah perbedaan rasa pada dua kalimat di atas? Bila Anda cermat dan terbiasa menggunakannya, pasti menilai bahwa kalimat pertama lebih tidak sopan daripada kalimat kedua.
Kalimat pertama menggunakan kata "kamu", "bini", dan "laki". Sementara kalimat kedua memakai kata "anda", "istri", dan "pria". "Kamu" dan "anda", "bini" dan istri", dan "laki" dan "pria", masing-masing berarti sama, yaitu kata ganti orang kedua, wanita yang telah dinikahi, dan kaum Adam.
Tetapi, masing-masing terasa berbeda. "Anda" lebih sopan daripada "kamu", "istri" lebih sopan daripada "bini", dan "pria" lebih sopan daripada "laki". Dalam bahasa Indonesia, ini dikenal sebagai ameliorasi dan peyorasi.
Merujuk pada KBBI, ameliorasi berarti peningkatan nilai makna dari makna yang biasa atau buruk menjadi makna yang baik. Sementara peyorasi berarti perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan menggambarkan sesuatu yang lebih tidak enak, tidak baik, dan sebagainya.
Kalau saya pahami singkat, ameliorasi menjelaskan pemuliaan atau penghormatan, sedangkan peyorasi menjelaskan penghinaan atau penurunan derajat. Bila sulit mengerti, guru Bahasa Indonesia saya dahulu bilang, ingat saja "peyok", yang dalam bahasa Jawa berarti sempal, somplak, rusak. Itulah peyorasi.
Masih banyak lagi contohnya. Secara berurutan ameliorasi dan peyorasi: wanita dan perempuan, tunarungu dan tuli, tunanetra dan buta, tunawisma dan gelandangan, melahirkan dan beranak, pramuniaga dan pelayan toko, menikah dan kawin, dan lainnya. Kata-kata ameliorasi memang kerap muncul ketika seseorang tidak ingin menyinggung perasaan.
Kapan seyogianya kita memakai kata bermakna ameliorasi?
Percakapan dengan orangtua atau atasan