Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Saya Berusaha Menulis Cerpen Sebaik-baiknya?

28 Februari 2021   23:23 Diperbarui: 1 Maret 2021   00:02 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian, saya akan pikir apa ide berikutnya untuk dituliskan. Tentu, menulis dengan ide sama sulit membuat saya maju. Saya akan berjalan di tempat dan lama kelamaan bosan. Ini yang saya hindari.

Menguji otak

Ketika membaca, saya sedang menyelaraskan daya imajinasi, pikiran, dan emosi menjadi satu. Kata dan kalimat yang pernah saya baca, saya usahakan simpan di memori otak dan saya tuliskan kembali dalam cerpen saya.

Saya tidak mau pikun dini. Semaksimal mungkin saya berdayakan otak, untuk berkembang dan berkembang, sehingga terjaga daya ingatnya. Apakah saya bisa mengingat semua gaya cerita dengan baik?

Memuaskan nafsu

Tidak semua emosi bisa disampaikan dalam dunia nyata.  Saat saya ingin marah, saya tumpahkan dengan maksimal dalam cerpen. Saya puas kendati tanpa suara.

Sekaligus, cerpen tertolong menjadi lebih hidup. Berkarya sembari bahagia.

Itu saja perenungan saya. Semoga ada manfaatnya bagi Anda, para pembaca.

Menulis memang butuh waktu untuk berpikir. Tetapi, tulisan tidak termakan waktu tanpa ada akhir.

Jakarta

28 Februari 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun