Lihatlah, betapa banyak kata bijak tampil berserak. Para guru melontarkannya, para murid membacanya.
Mereka terlahir dari baik buruknya pengalaman, pahit manisnya kehidupan. Tak ada yang sia-sia dari setiap makna, menuntun langkah menjadi orang berguna.
Sedari ribuan tahun lalu, mereka telah kuat terpaku. Tertancap pada dinding-dinding tulisan, bersemayam dalam setiap ucapan lisan. Sayang, bila tidak kita renungkan.
Namun, buat apa kita merenung, bila hanya sebatas termenung?
...
Jakarta
27 September 2020
Sang Babu Rakyat