Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kembali PSBB dan Ujian Loyalitas pada Pekerjaan

14 September 2020   10:21 Diperbarui: 15 September 2020   09:38 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bekerja dari rumah (Foto: iSTOCK/SHIRONOSOV)

Kemarin, Minggu, 13 September 2020, sehari menjelang pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota, anggota Whatsapp Group (WAG) kantor mendadak ramai. Semua ingin tahu apa yang terbaru dari kebijakan ini, khususnya terkait mekanisme bekerja.

Kita sudah tahu di berbagai media, Jakarta pernah PSBB, mengalami pelonggaran, dan sekarang pengetatan kembali. 

Pasti banyak pertimbangan yang mendasari. Mulai dari peningkatan jumlah penderita Covid19, potensi over capacity pelayanan rumah sakit, dan lainnya. Pemerintah lebih tahu.

Jauh-jauh hari sebelum pengumuman resmi, aku sebagai salah satu penduduk ibu kota sudah merasakan hawa-hawa PSBB kembali diterapkan. Situasi di sekitar kediaman, di sudut-sudut gang, mulai terlihat lagi portal terpasang.

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri
Karena sudah pernah, bagiku PSBB kali ini terasa biasa saja, bukan kejutan. Hanya tetap, tebersit sedikit pertanyaan, apa bedanya dengan sebelumnya. Bersyukur, salah seorang anggota grup ada yang bisa menjawab. Dibagikannya slide kebijakan PSBB terbaru dan kutampilkan beberapa di sini.

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri

Sumber:Dokpri
Sumber:Dokpri

PSBB menghendaki sebagian kita yang terhitung pekerja kantoran untuk bekerja dari rumah (BDR). Kantorku sendiri, semasa pandemi ini, sudah rutin menetapkan jadwal giliran siapa yang Bekerja dari Kantor (BDK), siapa yang BDR. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun