Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukan Aku yang Salah, Kamu Kali!

8 Juli 2020   13:02 Diperbarui: 8 Juli 2020   13:09 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuding Kesalahan Orang, Sumber:https://www.nu.or.id

"Lagi banyak kerjaan nih gw, sorry, belum gw kerjain." 

Nah, ini pasti akrab di telinga kita, alasan yang seperti ini. Tidak mengerjakan sesuatu karena ada pekerjaan lain yang harus diutamakan dulu diselesaikan.

Sebetulnya, sibuk ini dapat menjadi sebuah alasan yang diterima, ketika kesalahannya itu tidak pada sesuatu yang merupakan perjanjian. Karena dalam setiap ucapan janji, perikatan antar pihak, tersirat pula pernyataan komitmen untuk mengutamakannya. Jadi, tidak ada alasan lain untuk menomorduakannya. Pekerjaan lain sekalipun.

Seseorang yang sedang mengalihkan perhatian, Sumber:https://seventhnewsservice.blogspot.com
Seseorang yang sedang mengalihkan perhatian, Sumber:https://seventhnewsservice.blogspot.com

Hampir sama dengan poin pertama, hanya saja yang dibahas bukan kesalahan orang lain, melainkan hal lain yang sebetulnya tidak penting, menjadi dibuat seolah-olah penting untuk dibahas.

Ya, ini semua hanya untuk mengalihkan pusat perhatian dalam pembicaraan, sehingga kesalahannya tidak lagi dibahas.

Sekali lagi, adalah sebaiknya kita tetap berprasangka baik dalam setiap perkataan yang kita dengar. Karena sesungguhnya, yang paling tahu benar atau salah sebuah perkataan, adalah Yang Maha Kuasa, yang paling mengetahui kedalaman hati manusia.

"Segala perkataan yang keluar dari dalam mulut, berasal dari dalam hati."

Jakarta, 

8 Juli 2020

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun