Mohon tunggu...
Hoja Nasarudin
Hoja Nasarudin Mohon Tunggu... -

Urip kuwi mung mampir ngombe, ora bakal urip selawase ( Hidup itu Cuma ibarat mampir minum , ga bakal hidup selamanya )

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kenapa Kau Menjadi Bodoh Hai Iblis?

7 Desember 2016   08:05 Diperbarui: 7 Desember 2016   08:07 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepulang dari Ciamis, rasa lelah yang mendera, membuat Hoja selesai sholat langsung tertidur. Namun tidur nyenyaknya terganggu, suasana kamarnya gerah, dan lampu listrik mati, Hoja menyalakan lilin, Astaghfirullah, nauzubillah min zalik," ucap Hoja, begitu melihat makhluk hitam berdiri di dekat kamar tidurnya.

Iblis menyapa Hoja, "Masih tengah malam Hoja, kenapa engkau terbangun?"

"Karena engkau hai makhluk terkutuk, buat apa kau bangunkan aku, apa pekerjaanmu di tempat lain sudah selesai, tuh di Ibukota, sedang ada banyak huru hara, mustinya disana, sebaiknya kau berada hai iblis." Sahut Hoja dengan Kesal.

"Ha....Ha.....Ha......" tawa Iblis dengan keras, " Tentu sudah Hoja, telah aku jadikan Iblis baru yang berwujud manusia, yang fasih mengucapkan kata-kata indah, yang mampu menggalang manusia lain untuk bersekutu dengan dia, namun hatinya penuh dendam dan amarah, serta menyukai harta serta gila akan pujian, Ha .... Ha .... Ha ......" kembali Iblis tertawa.

"Ya sudah, jika pekerjaanmu telah selesai, sana pergi istirahat, buat apa engkau kemari mengganggu tidurku, dasar Iblis, kerjamu hanya menggangu saja, aku mau tidur, hush.... hush..... pergi sana," usir Hoja.

"Aku kau usir?, atas dasar apa kau mengusirku, seluruh dunia ini milikku sesuai dengan ijin Tuhan, dunia ini tempatku setelah aku diusir dari surga, kamu gila ya Hoja, berani-beraninya mengusirku, apa kau tidak takut mati? Tanya Iblis?

"Demi ruh aku yang ada dalam genggaman Tuhanku Yang Maha Mulia, jika kematianku itu kehendak Tuhanku, aku rela, aku tidak takut padamu hai Iblis, namun aku ngantuk, aku mau tidur, maka pergilah kamu hai Iblis makhluk yang terlaknat!" Jawab Hoja.

"Baik aku akan pergi, namun kau Hoja, kepergianmu ke Ciamis kemarin, sangat menggangguku, bahkan amat sangat menggangguku, kamu menemui orang yang sangat diistimewakan oleh Tuhan, kamu menemuinya, kamu memberinya uang, itu sangat menggangu aku Hoja !" Ucap Iblis sambil mendengus.

"Aku telah membuat Pak Mahmud miskin, aku telah menyusahkan dia dari kanan dan kirinya, dari depan dan belakangnya, namun dia tetap bertahan dengan keimanannya, dengan segala kekurangannya, dia tetap membantu manusia sekitarnya, dengan kemiskinannya dia tetap bersedekah, air matanya dalam sholatnya, seakan duri dalam kursi singgahsanaku, doanya yang selalu diijabah oleh Tuhan selalu mengetarkan istanaku , dan, kau menemuinya, berbagi rejeki yang kaupun sendiri sebenarnya membutuhkan, itu amat sangat menggangu aku," lanjut Iblis berapi-api.

"Suka-suka aku hai Iblis, aku berhak memberikan kemana saja rejeki yang aku punya, bukan urusan kamu hai Iblis,  rejeki itu urusan Tuhan," jawab Hoja sambil mencibir.

"Bagaimana kamu bisa menemui Pak  Mahmud, hai Hoja, kamu tidak mengenalnya, rumahnyapun jauh dari rumahmu, bagaimana itu terjadi Hoja?" Tanya Iblis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun