Si Tua biasanya memiliki kesadaran penuh dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, karena ia sadar tak ada di dunia ini yang dapat dilakukan seenaknya.
Si Tua biasanya berfikir efektif memanfaatkan setiap waktu yang ia miliki untuk sesuatu yang bernilai, karena dia sadar sisa waktu yang ia punya tidaklah banyak.
Si Tua biasanya adalah pencemburu yang hebat kepada jiwa-jiwa muda yang memiliki kemudahan dalam gerak-langkah, karena dia sadar banyak hal yang tidak dapat ia kerjakan di masa tuanya kini.
Si Tua biasanya adalah pemilih yang bijak ketika berhadapan dengan pilihan yang ada, karena pengalaman hidupnya mengajarkan untuk mengesampingkan godaan kebaikan yang sifatnya sesaat demi suatu nilai kebaikan yang abadi.
Si Tua biasanya mudah menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan bersegera dalam pertaubatan, karena ia sadar waktu akhir perjalanan hidup akan segera tiba dan kini mereka sibuk bersiap menyambutnya.
Si Tua biasanya banyak menghabiskan waktu dalam renungan muhasabah diri, menghitung-hitung kerugian dari apa yang hilang di masa lalu, kemudian mencoba menambal kerugian itu dengan apa yang bisa dilakukan saat ini.
Si Tua biasanya menyadari pentingnya menyemai amal baik di setiap sisa perjalanan hidupnya, karena ia sadar waktu di dunia yang begitu sempit ini adalah prime-time untuk beramal sebaik-baiknya, sebanyak-banyaknya, demi hasil yang dapat dipetik di hari kemudian.
Si Tua biasanya tidak berlebih menaruh cinta terhadap harta benda dan segala hasil usaha dunia, sehingga tak ada keinginan untuk menggenggamnya berlama-lama. Kecintaannya adalah kekayaan batin yang menenteramkan jiwa dibanding limpahan harta fana yang terkadang hanya menjadi fitnah belaka.
Si Tua biasanya memiki usaha lebih untuk beribadah dibanding anak muda, karena dia paham sesungguhnya dunia tempat bersusah payah sebelum akhirnya sampai pada tujuan yang sejati yaitu beristirahat dalam dekapan kematian yang menenangkan.
Si Tua biasanya memiliki kasih sayang yang besar, ia tulus menebar cinta tanpa pamrih kepada siapa pun yang ia kasihi.