Jika ingin mendulang untung, ia bisa saja memberikan "rahasia" itu kepada poli-tikus yang lain. Tapi menurutnya itu terlalu berisiko, nyawanya bisa terancam.
Perpolitikan memang penuh dengan risiko. Tidak ada kawan, dan tidak ada lawan. Yang ada hanya kepentingan. Setiap apa yang mengancam, akan selalu dibungkam. Karena dengan membungkam, akan diperoleh sebuah kenikmatan. Bahkan berlagak alim pun akan mereka lakukan. Semua itu hanya demi pencitraan, demi kepentingan.
Tidak ada yang tidak busuk di perpolitikan. Karena bau busuk itu akan segera menyegarkan. Secepatnya, setelah mereka meraih kekuasaan. Maka akan dihamburkannya uang-uang. Jadilah para wanita penghibur yang paling banyak mendapat untung. Tanpa ikut campur, tanpa membuka suara, tanpa bertanya. Yang mereka lakukan cukup sederhana. Yaitu mendesah.