Mohon tunggu...
Hara Nirankara
Hara Nirankara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Buku | Digital Creator | Member of Lingkar Kajian Kota Pekalongan -Kadang seperti anak kecil-

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"The New China", Sebuah Langkah Mematikan China yang Perlu Diwaspadai

8 Januari 2020   06:40 Diperbarui: 8 Januari 2020   14:41 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Xinhua

Sebenarnya jika kita ingin membahas masalah China dalam menjadi negara super power, esai ini akan teramat panjang, karena apa yang dilakukan oleh China berkaitan juga dengan kebijakan luar negeri China, geo-politik China, peran China dalam konflik yang terjadi di Middle East, dan juga sikap "dua kaki" yang dilakukan oleh China dalam masalah politik luar negeri.

Dalam esai saya sebelumnya sudah saya paparkan bagaimana cerdiknya China dalam menyikapi ketegangan di Suriah. China secara haluan berporos atau menjadi sekutu Russia dan Suriah, tetapi China enggan terlibat pertempuran atau konflik senjata dengan Amerika Serikat.

Hal itu dilakukan China karena Suriah merupakan salah satu jalur sutra yang menjadi incaran AS dalam hal perdagangan. China membantu Suriah hanya seputar kemanusiaan saja, tidak lebih.

Indonesia juga merupakan salah satu wilayah yang menjadi rebutan antara China dan Amerika Serikat, kenapa? Karena Indonesia juga merupakan jalur sutra bagi perdagangan dunia. Hal ini tentunya sudah diketahui sejak lama, dan yang menjadi alasan VOC pula dalam menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Afrika akan menjadi The New China pada beberapa dekade yang akan datang bukan dalam hal menggantikan China, tetapi lebih kepada pemanfaatan Afrika oleh China dalam mendepak Amerika Serikat, terutama dalam hal perdagangan.

Afrika akan dikontrol oleh China karena investasi yang telah digelontorkan oleh China, bahkan termasuk kedaulatan sekalipun, Afrika akan berada di bawah kaki China.

Sedangkan Indonesia? mari kita semua simak tingkah elit politik Indonesia, apakah akan mengambil sikap berdiri di kaki sendiri, atau mengikuti Afrika yang berada di bawah kaki China dalam beberapa dekade ke depan.

Imbas dari investasi China, trade war antara China dan AS, dan juga konflik-konflik yang ada di Middle East akan berdampak secara langsung terhadap perekonomian Indonesia jika negara kita terus saja tunduk kepada rayuan investor.

Masalah dampak yang akan terjadi kepada Indonesia akan saya lanjutkan pada esai selanjutnya, dan semoga saya diberikan kesempatan untuk mengulasnya lebih dalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun