Mohon tunggu...
HMJM FEBUB
HMJM FEBUB Mohon Tunggu... Lainnya - Official Account of Himpunan Mahasiswa Jurusan Manejemen FEB UB

Catch us on : youtube : HMJM FEB UBU line : @OGK5781B

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

A Brief Information - Cryptocurrency

28 April 2021   09:11 Diperbarui: 28 April 2021   09:25 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Beberapa saat belakangan ini harga bitcoin mengalami lonjakan yang dipicu oleh beberapa nama korporasi besar yang membeli bitcoin seperti Tudor Investment corp, JP Morgan, dan Tesla. 

Cryptocurrency sendiri adalah mata uang virtual dimana mata uang ini dihasilkan dan diperdagangkan melalui proses kriptografi, berdasarkan pada teknologi peer to peer dan cryptography open source tidak bergantung pada otoritas pusat seperti bank pusat atau institusi lainnya. 

Kelebihan dalam mata uang crypto yaitu sangat sulit dipalsukan, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, dapat dipindahtangankan dalam surat elektronik dalam melakukan suatu transaksi. Sedangkan jika harga dan peredarannya yang fluktuatif dibiarkan begitu saja, dapat mengganggu kestabilan perekonomian internasional. 

Bitcoin bisa ditukar uang seperti halnya aset lain. Ada banyak penukaran cryptocurrency online. Transaksi penukaran ini juga bisa dilakukan antar pribadi atau melalui lewat platform aplikasi komunikasi. 

Tidak ada aturan resmi dalam hal penukaran bitcoin ke mata uang lain. Bitcoin itu hanya bersandar secara kriptografis dan software antar komputer.  Dimana setiap transaksi bitcoin akan dicatat dalam jurnal publik, yang kemudian akan didistribusikan melalui node. Transaksi tersebut dikumpulkan oleh 'penambang' di dalam sebuah blok setiap beberapa waktu sekali dan ditambahkan secara permanen ke blockchain.

a.       Mengapa IMF mendukung penggunaan Cryptocurrency di dunia?

      1.       Faktor pertama yang melatarbelakangi dukungan IMF terhadap penggunaan cryptocurrency adalah pengurangan biaya transaksi. Mengurangi biaya transaksi, Remittance atau pengiriman uang lintas batas menyumbang 0,7% GDP global. 

Namun, hal ini memiliki masalah yang mengganjal yaitu besarnya biaya transaksi yang disebabkan oleh rumitnya mekanisme perpindahan uang antar negara dimana belum ada standar atau institusi yang menjadi naungan seluruh transaksi dunia, pada tahun 2018 rata-rata biaya remittance mencapai 7,13% per transaksi. 

Selain itu, pengurangan biaya transaksi pada remittance dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang  Di 25 negara berkembang, lebih dari 10% dari GDP negara tersebut adalah remittance (Dilip , et al., 2016). 

Pada tahun 2017, 10 negara penerima remittance terbesar di dunia berdasarkan persentase GDP adalah Kirgizstan (37.1%), Haiti (31.2%), Tajikistan (28%), Nepal (27.2%), Liberia (25.9%), Moldova (21.1%), Comoros (21.0%), Gambia (20.4%), Tonga (19.9%), dan Honduras (18.4%).

Dengan mengurangi biaya transaksi dalam remittance, maka jumlah uang yang masuk kepada penerima akan menjadi lebih besar. Dengan begitu, potensi peningkatan perekonomian yang diakibatkan oleh remittance juga akan semakin besar. Hal tersebut adalah faktor penguat dukungan IMF terhadap penggunaan cryptocurrency terutama teknologi distributed ledger yang ada di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun