Mohon tunggu...
Music

Riyan AW: Anak Milenial Harus Dididik dengan Musik

15 April 2019   01:15 Diperbarui: 15 April 2019   01:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang produser di musik "underground" kota Bandung. Riyan atau yang lebih dikenal dengan POWERGUM memiliki keunikan tersendiri pada musiknya. Dengan beatnya yang terkesan bumping ala Dubstep dan melodi yang catchy dipadu dengan lirik ciamik menghasilkan karya yang bernilai tinggi dan disukai masyarakat khususnya kaula muda. Penasaran dengan sosok produser unik ini? Mari simak wawancaranya dengan saya, Hirzi Alkhuarizmi *disini aja!


Apa sih yang membuat anda jadi musisi?

Yaa karena keinginan aja. Pertama keinginan terus tujuan saya jadi musisi itu karena didalam bisa saya menjadi musisi saya bisa  menyalurkan bakat dan minat saya didalamnya. Kenapa berbicara bakat dan minat? Karena di dalam hidup saya karya itu dihasilkan daripada kehidupan sehari - hari, dan musisi ini menjadi bagian penting untuk menyalurkan bakat dan minat tersebut.

Siapa tokoh atau artis yang menginspirasi anda menjadi musisi?

Sebenarnya ada 3 artis yang menginspirasi saya menjadi musisi yang pertama Jason Ranti. Yang kedua Yellow Claw meski Yellow Claw gabungan dari musisi musisi. Yang ketiga Danilla

Sejak kapan musik menjadi bagian penting dari hidup anda?

Sejak saya lahir, kenapa? Karena dari saat saya dilahirkan ke bumi ini yang saya dengar pertama kali adalah Adzan. Adzan adalah lantunan suara yang diperdengungkan di telinga kita, oleh ayah kita. Nah sejak saat itu lah saya suka musik. Karena musik itu bagian penting daripada harmoni setiap kehidupan manusia. Bilamana tidak ada musik dalam kehidupan kita, maka di sana lah kehidupan akan terasa hambar.

Dimana pertama kali anda menampilkan karya yang anda buat?

Pertama kali waktu SMA, kalo gak salah kelas 2 SMA bersama kawan saya, saat itu sedang ada hari nasional, hari Kartini. Disana saya mengapresiasikan karya yang saya buat dengan perpaduan mulut (Beatbox).

Mengapa anda memilih genre tersebut?
Kenapa saya memilih dubstep dan balada? Karena yang kita ketahui dubstep adalah aliran lagu yang darimana cabang EDM, EDM sendiri adalah musik yang berasal dari barat.

Sedangkan balada yang notabene dalam musiknya itu kritik terhadap kehidupan sosial masyarakat. Kenapa saya menyukai kedua genre tersebut bilamana saya membuat karya yang lebih banyak Insyaallah, saya akan memperpadukan musik dubstep dan balada ini di kalangan milenial, kenapa? Karena kalangan milenial sekarang ini menyukai musik beraliran EDM, dubstep salah satunya.

Lalu kenapa saya kolaborasi kan dengan balada saya ingin musik dubstep yang mungkin nantinya banyak didengarkan kaum milenial ini memiliki tujuan dan kritik sosial yang nantinya menjadi pandangan kaum muda agar tidak hanya mendengarkan musik, tidak ada nilai nilainya gitu lah.

bagaimana anda bisa meyakinkan kaum millenial bahwa musik tidak hanya sekedar melodi dan lirik tetapi memiliki arti penting di baliknya? 

Saya yakin jika semua orang menyukai musik. Baik itu genre nya apa semua orang pasti menyukai musik. Lalu kenapa saya menekankan kaum - kaum milenial ini agar tidak mendengarkan musik dari melodi dan lirik nya saja, tetapi lebih membangun daripada nilai nilai yang ada pada musik tersebut.

Ibaratkan bila kita mendengarkan mendengarkan musik mungkin sehari atau dua hari kita terus terngiang - ngiang di kepala kita, begitu pun bilamana musik yang saya buat ini memiliki nilai nilai yang baik, yang positif yang mana nanti nya terngiang - ngiang di kehidupan sehari - hari akan membawa kepada dirinya itu nilai - nilai yang positif juga. Kedepannya mungkin dia akan terbawa dengan yang ada pada musik tersebut.

Contohnya bila kita mendengarkan musik pop atau musik dubstep ini akan sangat berbeda dalam kehidupannya, perilaku karakter nya akan berbeda.

Kalau pop kan dia lebih tenang sedangkan dubstep dia akan girang, semangat seperti itu lah. Dan kenapa tujuan saya kaum milenial karena menurut saya kaum milenial itu menikmati musik bukan dari karyanya tetapi yang enak di dengar oleh dirinya. Padahal diluar sana banyak karya orang lain yang lirik dan melodi nya itu lebih tajam daripada pedang, tetapi kaum milenial tidak menghargai apa yang mereka buat. Seakan - akan sekarang itu yang lebih tenar di masyarakat yang lebih banyak di dengar.

Oleh karena itu saya tekankan lagi kenapa saya ingin membuat dubstep dan disatukan dengan balada agar musik saya ini nantinya banyak didengar oleh kaum milenial yang nantinya berdampak pada kehidupan sehari - hari, akan memberi semangat dalam kehidupannya dan akan memberi motivasi. Seperti itu kawan. Terima kasih.

Riyan sendiri sudah memiliki mixtape yang telah dirilis beberapa tahun yang lalu.

Kaum milenial yang tumbuh dengan mengkonsumsi musik beraliran EDM menjadi kecemasan tersendiri bagi Riyan karena EDM identik dikaitkan dengan kehidupan malam. Genre dubstep yang di kolaborasi kan dengan balada menjadi salah satu titik terang untuk memperbaiki kehidupan bangsa khususnya kaum muda demi masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun