Perlu diingat setelah mentap-in kartu, pengunjung menuruni tangga menuju peron di mana kereta tiba. Jangan terburu-buru memasuki kereta, dahulukan pengunjung yang akan keluar terlebih dahulu, baru kita masuk. Selama di dalam kereta, penumpang dilarang untuk makan dan minum, kecuali pada bulan Ramadan kemarin ada waktu tertentu penumpang boleh makan dan minum untuk membatalkan puasa di jam berbuka.
Kurang lebih perjalanan 45 menit, kamipun sampai di stasiun terakhir MRT Lebakbulus. Jangan lupa untuk mentap-out kartu sebelum keluar dengan tertib. Keluar dari stasiun, kami berjalan kaki menuju Depo MRT yang berada tidak jauh dari stasiun yang dahulunya adalah lahan stadion Lebakbulus. Dari atas stasiun terlihat bengkel kereta dengan rangkaian kereta yang sedang beristirahat.
Di Depo MRT kami disambut pak satpam dan kak Salsa memberikan kami ID card pengunjung sebagai tanda kami dapat memasuki area bengkel. Sayangnya kami tidak bisa bebas mendokumentasikan baik itu foto atau video tentang keadaan Depo. Kami hanya diijinkan berfoto di depan mokap kereta pertama yang ada di area bengkel.
Di dalam Depo sudah ada Kak Chika dan Kak Laras yang bertugas memberikan penjelasan tentang bengkel MRT. Secara garis besar bengkel MRT ini menjadi tempat untuk perbaikan dan perawatan kereta-kereta mulai dari gerbong kereta hingga bagian-bagiannya seperti AC, roda, rem, bogey, dan yang lainnya.
Depo MRT Lebakbulus yang mempunyai luas sekitar 10,5 hektar ini berada di bekas lahan stadion Lebakbulus, terdapat workshop-workshop perbaikan dan perawatan. Di Depo tersebut setiap kereta diperiksa dan dirawat, memastikan setiap unit beroperasi aman dan nyaman bagi jutaan penumpang.
Dalam perawatan dan perbaikan, ada yang berat atau Heavy Maintenance seperti membongkar kereta dan komponen-komponennya. Kegiatan tersebut ada yang dilakukan dalam kurun waktu 4-8 tahunan. Semi perawatan akhir baru saja dilakukan Ramadan kemarin yaitu perawatan 4 tahunan. Pekerjaan semi perawatan tersebut biasanya dilakukan selama 21-27 hari yang dikerjakan oleh sekitar 50an petugas sesuai dengan bidangnya. Jadi pada saat kami berkunjung sedang tidak ada aktifitas pembongkaran, kebetulan juga itu hari Sabtu di mana bengkel tidak beroperasi, hanya yang Daily Maintenance saja.
Sedangkan Light Maintenance, yaitu perawatan yang ringan seperti Inspection Track pemeliharaan harian atau bulanan (1,3 dan 6 bulan) pengerjaan rem, pintu,roda, body, dan lain sebagainya. Pengecekan selalu dilakukan bahkan setiap kali rangkaian kereta akan digunakan, baru dilaporkan ke pusat atau OCC (Operasional Control Center). Ketika pengecekan lengkap dan semua aman, baru rangkaian kereta dapat dioperasikan.
Oiya, kapasitas Depo MRT Lebakbulus ini yaitu dapat menampung hingga 16 rangkaian atau train set. Untuk setiap rute diberangkatkan 6 rangkaian. Karena menggunakan listrik, maka rangkaian kereta MRT ini menggunakan listrik sebesar 1500 Volt DC. Namun pasokan aliran listriknya beda dari PLN kecuali ketika ada gangguan yang membutuhkan aliran listrik PLN, maka PLN Senayan yang menjadi tumpuannya.
Begitulah sekilas dari perjalanan mengintip bengkel MRT yang berada di Lebakbulus, Jakarta Selatan. Semoga di lain kesempatan dapat melihat langsung aktifitas petugas dalam melakukan perawatan juga perbaikan kereta.