Dua Sisi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kapan kamu pertama kali mengenal teknologi? Sudahkah merasakan manfaatnya atau malah mendapatkan kejadian yang tidak menyenangkan? Teknologi itu semacam pisau, bermanfaat dan berbahaya. Teknologi akan memiliki manfaat yang besar jika berada di tangan yang tepat, begitupun sebaliknya bisa sangat berbahaya jika digunakan oleh tangan yang salah.
Berbicara mengenai teknologi informasi dan komunikasi atau biasa disingkat TIK, seiring berjalannya waktu zaman terus berkembang begitupun teknologi. Banyak aspek kehidupan yang mengalami perubahan cukup signifikan, salah satunya aspek informasi dan komunikasi. Komunikasi adalah proses yang terjadi antara seseorang dengan individu lain dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan. Tidak diketahui secara pasti kapan komunikasi pertama kali terjadi.
Namun sampai sekarang komunikasi masih menjadi kebutuhan bagi manusia, baik secara verbal ataupun non-verbal. Tak jarang orang lebih memilih untuk berkomunikasi dengan maksud menyampaikan pesan atau pendapatnya daripada hanya menyimpan dalam pikiran. Komunikasi dapat menjadi media meditasi bagi seseorang untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. Selain itu komunikasi sendiri adalah jembatan antar individu yang satu dengan individu yang lain.
Oleh karena itu pernah muncul sebuah kutipan yang berbunyi “Manusia tidak dapat hidup tanpa melakukan komunikasi”. Siapapun boleh sependapat ataupun tidak dengan kalimat tersebut, namun yang jelas realita kehidupan menunjukkan bahwa komunikasi memang memiliki peranan yang sangat penting. Jika melihat sejarah ada banyak sekali jenis komunikasi yang dilakukan oleh orang-orang, mulai dari komunikasi dalam bentuk langsung maupun tidak langsung.
Ditinjau dari segi media bidang komunikasi jelas mengalami perkembangan yang pesat. Selain dipengaruhi oleh zaman perkembangan ini juga terjadi karena adanya teknologi. Teknologi pada masa dahulu tentu berbeda dengan teknologi pada masa sekarang. Tentu saja hal ini semakin mempermudah manusia untuk saling terhubung dan bertukar pesan. Kemunculan teknologi sudah pasti karena telah lahir manusia-manusia jenius di tengah masyarakat yang membawa perubahan.
Namun dengan lahirnya teknologi terkadang bukan hanya perubahan baik yang didapatkan, tidak sedikit pula dampak negatif yang dihasilkan. Maraknya kasus-kasus yang terjadi akibat kesalahan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menambah angka rendahnya tingkat kepuasan konsumen terhadap efektivitas alat ini.
Pernahkah kamu menonton film “Social Dilemma”?
Jika belum maka film ini menjadi rekomendasi untuk kamu tonton yang kemudian akan membuka sudut pandangmu lebih luas mengenai teknologi informasi dan komunikasi. Didalamnya disebutkan “Media sosial adalah narkoba”, cukup jelas tergambarkan melalui sepotong kalimat tadi bahwa sosial media bisa menjadi sangat berbahaya. Banyak yang menjadi korban tidak hanya pengguna itu sendiri namun lingkungan di sekitarnya atau bahkan dunia.
Sebuah kalimat atau gambar yang muncul di media sosial mampu mengubah jutaan sudut pandang dari jutaan manusia di bumi ini. Begitu besar peran dan dampak yang dihasilkan oleh media sosial ini. Setiap hari media platform baru terus bermunculan, persaingan bisnis dan eksistensi masih ketat.
Konsumen dihadapkan dengan pilihan yang begitu beragam tanpa memilah terlebih dahulu mana yang diperlukan sesuai kebutuhan masing-masing. Tidak sedikit pula orang tertarik karena tren yang sedang terjadi, mengikuti teman atau lingkungannya. Jika media sosial dapat digunakan dengan bijak tentunya akan sangat bermanfaat, namun lain halnya jika yang terjadi adalah diluar kendali.
Teknologi informasi dan komunikasi khususnya telepon genggam sangat berbahaya ketika penggunanya sudah mengalami kecanduan dan ketergantungan. Muncul perasaan tidak tenang ketika sehari saja tidak menggunakannya. Terlebih lagi jika sudah mengakses media sosial melalui internet.
Tingkat kecanduan ini lebih banyak dialami para remaja dibawah umur, mereka yang sudah memiliki ponsel sebelum waktunya lebih memungkinkan untuk mengalami beberapa masalah terhadap pola hidupnya. Remaja lebih sulit dipisahkan dari ponsel karena tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh apa yang dia lihat dan dia alami. Jika dibandingka dengan orang dewasa, para remaja berpikir dengan adanya ponsel mereka mampu menjelajah banyak hal diluar dunia mereka.
Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan para orangtua, baik ketika di rumah atau sekolah mereka terpaku setiap harinya kepada ponselnya masing-masing. Selain kecanduan media sosial banyak para remaja juga kecanduan game online. Sulit bagi para orang tua untuk mengontrol anak-anaknya ketika bermain ponsel, waktu belajar mereka terganggu bahkan pola makan dan istirahat. Tidak hanya para remaja, orang dewasa juga sulit untuk menjauhkan ponsel dari hadapan mereka.
Dengan alasan pekerjaan atau kebutuhan lainnya, mereka tidak sadar jika sudah dikendalikan oleh teknologi. Semua hanyalah tipuan untuk menarik minat pengguna untuk tetap menggunakan media platform tersebut. Sebenarnya apa yang di kelola oleh perusahaan-perusahaan teknologi informasi tersebut adalah tipu muslihat. Kita semua terperdaya oleh kenyamanan akan bertukar pesan dan informasi dari seluruh penjuru dunia. Namun sebenarnya semua itu membuat kita berubah menjadi pribadi yang lain.
Banyak orang tak menyadari perubahan mereka sebelum dan setelah menggunakan media sosial untuk bertukar informasi. Sayangnya hal ini sering kali dianggap tabu oleh sebagian pengguna karena memang pada kenyataannya manusia perlu berkomunikasi dan membutuhkan bantuan teknologi. Itu adalah salah satu bukti bahwa manusia telah diperdaya oleh teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
Apa Saja?
Beberapa sosial media yang banyak digunakan yaitu Google, Facebook, Youtube, Twitter, Instagram dan masih banyak lagi. Platform-platform tersebut sangat tren digunakan khususnya di kalangan remaja, fungsi utamanya yang sebagai media berbasis teknologi informasi dan komunikasi menjadikan media sosial tidak hanyak digunakan remaja namun juga orang dewasa. Diluar fungsinya sebagai sarana bertukar informasi dan pesan, media platform yang sudah disebutkan tadi juga dimanfaatkan sebagai media hiburan oleh pengguna masing-masing.
Sebagai salah satu perusahaan search engine terbesar, Google mampu mempertahankan posisi nya untuk tetap menjadi yang terdepan. Melalui beragam informasi yang dikemas dengan cara yang sederhana membuat Google selalu dicari oleh orang-orang untuk menemukan sesuatu. Namun sayang, karena keberagaman informasinya Google seringkali menampilkan informasi yang berbau negatif. Mudah sekali untuk menemukan sesuatu disana baik hal positif maupun berisi kejahatan.
Facebook pertama kali muncul pada tahun 2004 dan masih digunakan sampai sekarang, bahkan penggunanya kian bertambah setiap hari. Facebook mampu dioperasikan dengan mudah sehingga banyak pengguna baru yang langsung merasa nyaman ketika menggunakan media sosial ini. Namun terlepas dari penggunaannya yang mudah, setiap bulan Facebook selalu mendapatkan kabar akan adanya kasus yang disebabkan melalui jejaring sosial media ini. Terkenal dengan banyaknya kasus penipuan, penculikan bahkan pembunuhan tidak menurunkan performa Facebook untuk tetap bersaing dengan kompetitor lainnya.
Youtube
Youtube yang banyak dipakai sebagai ajang media hiburan berbentuk video cukup sukses dan memiliki tingkat kepuasan pengguna yang tinggi. Beralih sejenak dari hiburan Youtube, tidak sedikit kasus yang terjadi karena Youtube seperti pelanggaran hak cipta, munculnya video-video berisi kebencian dan hal negatif lainnya. Visual menjadi salah satu hal yang paling berpengaruh dalam perkembangan fungsi otak, oleh karenanya anak dibawah umur sangat diwaspadai untuk turut serta menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebelum waktunya.
Twitter sudah bukan lagi hal asing, siapa yang tidak mengenal twitter? Hampir seluruh warga milenial mengenal Twitter. Jumlah penggunanya sampai hari ini sudah berjumlah 500 juta, menjadikannya sebagai perusahaan jejaring sosial dengan pendapatan tertinggi. Dibalik semua itu tentunya ada yang membuat para pengguna Twitter masih setia menggunakannya, salah satunya kebebasan berekspresi dan menyebarkan pesan atau informasi di Twitter sangatlah bebas. Orang bebas mengunggah apapun kepada siapapun dan kapanpun. Hal ini yang sering disalah gunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, banyak anak-anak dibawah umur yang dengan bebas bermain di laman media sosial ini.
Jika kamu lebih menyukai media teknologi informasi dan komunikasi yang menampilkan visual, mungkin Instagram adalah salah satu opsi yang bisa dipilih. Informasi yang ditampilkan melalui media platform ini sangatlah beragam dan dari seluruh penjuru dunia. Instagram menampilkan informasi dalam bentuk visual seperti gambar dan video. Tidak jauh berbeda dari media sosial yang lain, disini kamu juga akan menemukan banyak hal positif dan negatif. Dari melihat unggahan yang terus diperbarui setiap detik, hal ini mampu mempengaruhi pola perkembangan otak dari masing-masing penggunanya.
Teknologi sebenarnya memiliki manfaat yang sangat besar terhadap perkembangan zaman terutama di bidang komunikasi. Namun sayang masih banyak pengguna yang belum bijak dalam memanfaatkan hal tersebut. Tanpa kita sadari sudah menjadi korban dari buruknya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini.
Pengguna internet di seluruh dunia hampir menembus angka 5 miliar, dan menghabiskan rata-rata 40% hidupnya untuk bermain dengan ponsel mereka. Di Indonesia sendiri angka penggunaan internet hampir mencapai 45%, ketergantungan manusia terhadap teknologi mengubah banyak hal yang ada.
Pada bidang sosial, orang lebih senang berteman dan berhubungan secara online dibandingkan langsung. Dalam bidangn pendidikan, sudah banyak sekolah dan perguruan tinggi yang menggunakan sistem pembelajaran daring atau online. Hal ini menjadi salah satu pemicu orang-orang memang diwajibkan untuk menggunakan ponsel mereka setiap saat.
Secara tidak sadar manusia telah dikendalikan oleh teknologi, kita cenderung bertindak sesuai dengan apa yang muncul di ponsel. Apa yang kita lihat dan baca adalah sebuah patokan untuk melakukan sesuatu, dan hal itu berlangsung secara terus menerus.
Media sosial dapat berubah menjadi sesuatu yang menakutkan bahkan jahat, sudah banyak kasus yang terjadi akibat dampak negatif media sosial. Tidak sedikit orang yang bunuh diri akibat hate comment atau pendapat buruk yang mereka dapatkan dari bermain media sosial. Keadaan dimana seseorang lebih mementingkan pendapat orang lain daripada mendengarkan isi hati mereka sendiri. Disinilah teknologi berperan dalam membunuh karakter alami seseorang.
Sudut Pandangku Bermain Sosial Media
Perkenalkan saya Hima mahasiswa semester 4 dengan program studi ilmu komunikasi, pengalaman saya dalam menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi ini sangatlah beragam.
Banyak sekali keuntungan yang didapatkan ketika menggunakan bantuan media komunikasi. Dalam beberapa waktu saya kewalahan ketika harus menyampaikan sebuah pesan atau informasi ke orang banyak, disitulah salah satu peran media dalam membantu manusia dalam proses komunikasi. Meskipun tak sedikit pengalaman tidak menyenangkan yang dirasakan, namun hal tersebut tidak membuat saya kapok untuk tetap menggunakan media komunikasi.
Bicara mengenai media komunikasi, menurut saya belum banyak orang yang menggunakannya karena alasan beberapa hal. Diantaranya ekonomi dan wilayah, keadaan ekonomi setiap individu berbeda oleh karenanya tidak semua orang dapat berkesempatan untuk menggunakan teknologi.
Selanjutnya karena alasan wilayah, di dunia ini tidak semua tempat dapat dijangkau dengan mudah seperti tempat yang lainnya. Masih banyak wilayah di bumi ini yang memiliki kesulitan akses penduduk apalagi informasi.
Terkait hal tersebut menurut saya media baru lebih tepat untuk digunakan. Namun tetap saja memiliki kekurangan ketika diterapkan di wilayah yang tidak sesuai atau sulit dijangkau. Pernah suatu ketika saya akan menghubungi saudara di wilayah yang cukup jauh, maka selanjutnya media baru adalah pilihan yang tepat.
Dengan bantuan internet dan akses informasi yang lebih cepat akhirnya pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Pengalaman saya ketika menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yaitu ketika akan mengadakan sebuah acara yang mana mengundang beberapa teman saya, selanjutnya aplikasi bertukar pesan terasa lebih menyenangkan untuk digunakan.
Namun akan berbeda situasi di desa dan perkotaan, melihat kondisi sekarang masyarakat kota lebih senang menggunakan media komunikasi baru karena lebih cepat dalam penyampaiannya. Sedangkan penduduk desa masih nyaman berkomunikasi dengan media konvensional. Tidak sedikit pula orang yang menggunakan media ini sebagai kebutuhan sehari-hari.
Bicara mengenai pengalaman buruk, ketika saya mengakses internet pernah kedapatan gangguan jaringan yang mana menyebabkan informasi tertunda untuk sementara waktu, selain itu ketika mengirimkan pesan kepada teman saya melalui media sosial dengan bantuan internet diperlukan adanya koneksi antara kedua belah pihak.
Saat itu teman saya tidak bisa mengakses internet karena wilayahnya yang cukup terpencil, hal semacam itulah yang seringkali mengganggu performa media baru menggunakan internet.
Di masa sekarang saya adalah tipe yang memakai media teknologi informasi dan komunikasi ini. Sesuai dengan kebutuhan ketika komunikasi yang terjadi, kembali ke masing-masing individu untuk memilih media mana yang lebih tepat digunakan untuk situasi yang mana.
Teknologi sangatlah membantu kita di masa seperti sekarang yang serba digital ini, dengan penggunaan yang bijak tentunya media komunikasi akan dapat memberikan dampak yang positif bagi penggunanya.
Perkembangan teknologi yang makin pesat menjadi sebuah prestasi bagi bidang komunikasi untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi antar individu. Kesalahan dalam penggunaan media komunikasi tidak melulu berasal dari media yang dipakai namun juga individu yang memakai.
Pesan untuk Millenial
Teknologi informasi dan komunikasi akan bersahabat ketika digunakan dengan semestinya, terkadang bukan seorang individu yang jahat namun cara orang tersebut menggunakan media yang tidak benar. Tidak hanya merugikan diri sendiri baik secara mental ataupun psikologis, namun juga berpengaruh terhadap lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Yang terpenting bukanlah apa yang orang lain pikirkan tentang kita tetapi apakah kita sudah menemukan kebahagiaan yang dicari.
Kamu bisa menemukan banyak hal di media sosial dan media platform lainnya, itu semua tidak akan pernah ada habisnya. Manusia akan terus berevolusi di berbagai bidang, untuk saat ini jangan sampai manusia dikendalikan oleh teknologi. Media sosial mampu membunuh seseorang dan mengganggu kejiwaan mereka. Jadilah individu yang objektif dan konstruktif dalam berbagai hal, salah satunya teknologi informasi dan komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H