Mohon tunggu...
Hilmy Prilliadi
Hilmy Prilliadi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Prospektor, Thinker

Master student enrolled in Agricultural Economics Department of Atatürk Üniversitesi Turkey.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ruang Lingkup Pemikiran Berbasis Alam

6 Agustus 2020   21:16 Diperbarui: 6 Agustus 2020   21:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.greeners.co

Oleh karena itu, tujuan NBT untuk menjadi inklusif secara sosial melampaui proses partisipatif untuk melibatkan penduduk lokal dalam proses pengambilan keputusan. Berdasarkan konsep poin leverage (Meadows, 1999), untuk berkontribusi pada perubahan transformatif, NBT juga harus menghubungkan kembali populasi kota dengan alam secara langsung, fisik maupun spiritual, emosional, dll.

Urbanisasi adalah pendorong penting untuk apa yang disebut "kepunahan pengalaman" dengan alam (Soga dan Gaston, 2016) dan hilangnya dukungan publik untuk tindakan keberlanjutan (Nisbet et al., 2009). NBT bertujuan untuk melawan lingkaran respon negatif ini dengan menghubungkan kembali orang-orang dengan dunia alami, dengan memperluas peluang bagi populasi perkotaan untuk mengalami ketidakpastian dan heterogenitas alam. 

Pengalaman tersebut sangat penting untuk koneksi filosofis dan emosional dengan alam yang dianggap sebagai poin leverage terdalam untuk memulai perubahan sistemik menuju kota yang berkelanjutan (Abson et al., 2017; Ives et al., 2018). Memperluas fokus dari nature-based solutions ke konseptualisasi alam yang lebih dalam akan menggeser fokus dari yang lebih dangkal ke poin leverage yang lebih dalam. Memang telah ditunjukkan bahwa pertimbangan etis yang terkait dengan nilai alam noninstrumental adalah pendorong yang lebih kuat untuk perubahan daripada nilai instrumental (Runhaar et al. 2019), yang merupakan inti dari NBS.

Referensi

Abson DJ, Fischer J, Leventon J et al (2017) Leverage points for sustainability transformation. Ambio 46:30--39

Albert C, Schrter B, Haase D, Brillinger M, Henze J, Herrmann S, Gottwald S, Guerrero P, Nicolas C, Matzdorf B (2019) Addressing societal challenges through nature-based solutions: how can landscape planning and governance research contribute? LandscUrban Plan.

Frantzeskaki N, Borgstrm S, Gorissen L, EgermannM, Ehnert F (2017) Nature-based solutions accelerating urban sustainability transitions in cities: lessons from Dresden, Genk and Stockholm cities. In: Kabisch N, Korn H, Stadler J, Bonn A (eds) Nature-based solutions to climate change adaptation in urban areas. Theory and Practice of Urban Sustainability Transitions. Springer, Cham

Hajer M, Nilsson M, Raworth K et al (2015) Beyond cockpit-ism: four insights to enhance the transformative potential of the sustainable development goals. Sustainability (Switzerland) 7:1651--1660

Ives CD, David JA, von Henrik W, Christian D, Kathleen K, Joern F (2018) Reconnecting with nature for sustainability. Sustain Sci:1--9

Meadows DH (1999) Leverage points: places to intervene in a system. Sustainability Institute, Hartland Four Corners

Nisbet EK, Zelenski JM, Murphy SA (2009) The nature relatedness scale: linking individuals' connection with nature to environmental concern and behavior. Environ Behav 41:715--740

Soga M, Gaston KJ (2016) Extinction of experience: the loss of humannature interactions. Front Ecol Environ 14:94--101

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun