Mohon tunggu...
Hilmi Inaya
Hilmi Inaya Mohon Tunggu... Penulis - connect with me: hilmiinaya4@gmail.com

Write what do you want, what do you think, what do you feel, and enjoy it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ceramah Agama dan Pelanggengan Budaya Patriarki

4 Maret 2021   14:38 Diperbarui: 4 Maret 2021   14:46 1955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, hadis ini perlu dicermati tidak secara tekstual saja. Perlu konteks-konteks lain yang dijadikan parameter akan sanad dan matan hadis agar tidak bias gender, bukankah berhubungan perlu persetujuan kedua belah pihak (suami dan istri)? Bagaimana jika istri/suami dalam kondisi yang sakit? Dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain untuk menyikapi keshohihan sebuah hadis. Maka dari itu, ceramah agama dengan materi bernada seksis, patriarkis dan misoginis seharusnya ditinjau ulang sebelum penyampaian agar tidak melanggengkan budaya patriarki. Pun masyarakat secara selektif dapat menyaring ceramah-ceramah agama yg tidak bernada provokatif seiring dengan mudahnya akses ceramah agama melalui berbagai media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun