Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerita Petani Bibinoi Bacan Timur Tengah Menjaga Tanaman di Lahan Perkebunan dari Serangan Kera

6 April 2025   17:21 Diperbarui: 6 April 2025   20:44 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah kelapa muda yang dimakan oleh Kera. Foto: Hilman Idrus

Bagi petani pada daerah lain di Maluku Utara, menanam buah kelapa dan tanaman sambilan di kebun serta merawatnya sangat mudah dilakukan. Namun, bagi petani di pulau Bacan, khususnya di wilayah Bacan Timur Tengah, yang merupakan daerah dengan populasi Kera terbanyak pasti berpikir keras. Pasalnya, bukan hanya sekadar menanam dan merawat, tapi setiap saat harus dikontrol secara terus menerus untuk memastikan tetap tumbuh tanpa gangguan dari Kera. Kondisi inilah, yang membutuhkan upaya ekstra dari para petani agar tanaman mereka tetap aman. Lantas, bagaimana cara petani di desa Bibinoi, kacamatan Bacan Timur Tengah menjaga tanaman mereka di kebun, agar tetap aman dan terhindar serangan Kera? 

Tangan kanan Asmar A Ditty (34) berkali-kali mengayun pedang memotong daun kelapa kering yang ia genggam. Daun kelapa yang dipotong dikumpul di dekat Para Para (tempat pengasapan kopra). Kamis (3/4/2025) siang itu, sinar matahari perlahan-lahan terasa teduh, dan udara berembus sejuk membuat ia terlihat bersemangat mengumpul daun kelapa kering untuk dibakar.

Tiba-tiba tatapannya ke daun kelapa kering beralih ke pohon kelapa, ia mengamati satu persatu pucuk pohon kelapa. Pedang yang sedari tadi digenggam di tangan kanan, kini dialihkan ke tangan kiri. Ia terus mengamati pucuk pohon kelapa, sembari menyeka bulir keringat di jidat dengan ibu jarinya.

Tatapannya ke pucuk pohon kelapa tersebut untuk memastikan keberadaan Kera Bacan (Macaca nigra). Lantaran menjelang sore hari, Kera kerap beraksi memakan buah kelapa muda lalu menyuruk menuju ke hutan.

Asmar A Ditty sedang memotong daun kelapa kering di kebun milik pamannya. Foto: Hilman Idrus
Asmar A Ditty sedang memotong daun kelapa kering di kebun milik pamannya. Foto: Hilman Idrus

Kondisi seperti ini selalu disaksikan Asmar dan semua petani kelapa di desa Bibinoi kecamatan Bacan Timur Tengah, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ia mengatakan, saat Kera menyerang lahan kelapa hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti pada pagi dan sore hari. Selain buah kelapa muda, kata dia, bibit kelapa yang ditanam oleh petani juga tak luput dari aksi nakal Kera.

"Kalau pohon kelapa yang ditanam dengan jangka waktu sebulan atau lebih dan telah mengeluarkan daun, Kera sering merusak, sehingga warga kerap frustasi menyaksikan perilaku Kera," terangnya.

"Jika Kera melihat kepulan asap dia menghindar, karena dia tahu ada manusia menjaga kebun," imbuhnya.

Asmar bilang, pada pagi dan sore hari ia selalu mendatangi kebun kelapa untuk mengusir Kera, agar mereka tidak merusak buah kelapa.

Menurut dia, jika kebun kelapa yang selalu terjaga dari aksi-aksi nakal Kera, praktis petani merasa puas, karena hasil panen pasti sesuai target. Namun, jika petani lengah dari penjagaan kebun kelapa, maka hasil panen pasti berkurang.

"Berbagai upaya dilakukan petani, agar hasil panen sesuai target, dan rajin mendatangi kebun kelapa merupakan cara terbaik untuk menghindari pohon kelapa dari gangguan Kera," Ujarnya, seraya menjelaskan pada februari lalu ia memilih resign dari perusahan pertambangan di pulau Obi, dan fokus menjalani aktivitas sebagai petani, sementara istrinya merupakan seorang tenaga PPPK di Puskesmas desa Bibinoi, Bacan Timur Tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun