Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais Belajarlah dari Polemik Partai Demokrat

7 Maret 2021   00:52 Diperbarui: 7 Maret 2021   01:48 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais. Foto:Kompas.com

Namun, hingga sejauh ini belum dapat diprediksikan sosok pengisi kursi ketua umum tersebut. Seperti dikatakan salah satu inisiator partai Ummat, Agung Mozin, soal calon ketua umum partai Ummat, Amien Rais dan para inisiator berharap sosok tersebut bisa menjadi teladan. 

Ada tiga kriteria yang disampaikan Agung Mozin, seperti dilansir SINDOnews, Selasa (2/3/2021) kriteria tersebut yakni pertama, memeiliki track record dan berakhlaq baik, kedua, calon ketua umum partai Ummat, diharapakan pikiran-pikirannya bisa menjadi rujukan bagi semua umat Islam yang ada di Inodonesia, artinya punya kecerdasan yang tinggi dan pikirannya bisa menjadi rujukan alias jangan asal bunyi. 

Serta ketiga, wajib hukumnya calon ketua umum partai Ummat memiliki sikap ikhlas dan sabar dalam memimpin. "karena, partai Ummat kita harapkan menjadi harapan bagi umat yang ingin menegakkan keadilan dan melawan kezaliman, yang merupakan tagline partai Ummat," kata Agung Mozin. 

Walaupun, belakangan wacana yang berkembang terkait ketua partai Ummat mengarah pada Hanafi Rais, putra sulung Amien Rais, namun isu tersebut ditampik, lantaran menurut Amien Rais dia tidak ingin partai Ummat disamakan dengan partai lainnya, yang sudah dikenal publik dengan sebutan partai dinasti. 

Nah, sinyalemen seperti ini memang sangat wajar dalam wacana politik, dan tidak juga menjadi standar baku yang nantinya harus dihindari. Sebab, partai politik rata-rata biacara tentang kepentingan, sehingga terkadang ucapan yang dilontarkan berbeda dengan kenyataan. 

Walaupun begitu, penegasan dari Amien Rais tersebut mengindikasikan bahwa dia ingin kiprahnya bersama partai Ummat jauh lebih baik dari partai-partai lainnya, terlebih partai PAN. Sehingga, apapun yang terjadi dengan tekad dan keyakinan politik yang kuat, dia ingin membawa partai Ummat jauh lebih seperti ketika dia berada di partai PAN. 

Untuk itu, konflik yang terjadi pada partai Demokrat, yang bermula dari penilaian para kaders atas ketidakmampuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin partai, seharusnya menjadi pembelajaran bagi Amien Rais dan para inisiator partai Ummat, untuk lebih berikhtiar dalam menentukkan sosok ketua umum partai, agar nantinya partai Ummat ke depan tidak bernasib sama dengan partai Demokrat, maupun partai lainnya yang sering terlibat konflik kepentingan lantaran terjadi gesekan antara ketua umum dan pengurus partai. 

Dinamika politik di tanah air memang tidak bisa diterka atau diramal, dan memang sangat sulit. Sebab, pada kondisi-kondisi tertentu, segala hal yang berlangsung baik dan adem, berubah secara cepat menjadi "kasar" dalam tataran kepentingan politik. 

Sebagai contoh pada partai Demokrat, semula publik tidak menyangka bahwa tidak akan bakal terjadi orang luar partai menjadi pimpinan pada partai Demokrat, karena sosok SBY selain dicitrakan sebagai orang yang sangat dihormati di partai Demokrat, namun kini berubah secara total. 

Ini menandakan bahwa konstalasi politik di bangsa ini sulit untuk diprediksi, dan masalah yang menimpa SBY juga pernah dirasakan Amien Rais di partai PAN, maupun dialami oleh para petinggi-petinggi partai politik lainnya. 

Namun, yang terjadi pada partai PAN masih dalam standar ideal, walaupun terjadi konflik kepentingan, namun pada akhirnya yang menduduki ketua umum adalah kaders partai dan itu sangat wajar dalam partai politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun