Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Tujuh bulan Kepergian Dr Abd Rahman Ismail Marasabessy, Sang Rektor Pembawa Perubahan

12 Januari 2021   21:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   21:01 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Alm) Abd Rahman Ismail Marasabessy/istimewa

Tidak berlebihan, jika menyebut nama Abd Rahman Ismail Marasabessy sebagai sosok pembawa perubahan pada IAIN Ternate. Tentu, ini merupakan penilaian objektif penulis berdasarkan fakta yang tersaji selama kiprah beliau sebagai ketua STAIN maupun rektor IAIN. Walaupun begitu, penegasan ini tak lantas mengesampingkan peran dari beberapa mantan ketua STAIN sebelumnya.

Pada prinsipnya, bagi dosen yang pernah menjabat sebagai ketua STAIN Ternate, pasti meninggalkan kesan yang cukup baik di mata civitas akademika. Sebab, kampus yang kini beralih satus menjadi IAIN itu, merupakan salah satu Perguruan Tinggi Islam tertua di bumi Moloku Kie Raha, yang selalu menjadi pusat perhatian.

Sosok Abd Rahman Ismail Marasabessy sebelum menjabat sebagai Ketua STAIN maupun Rektor, pada awalnya dipercayakan Ketua STAIN Ternate H. Abdjan Jahja menjadi direktur pascasarjana pada 2007 silam. Karena dinilai berhasil menghadirkan izin pendirian program pascasarjana, terlebih ketika itu beliau-lah sebagai Ketua Tim Pendiri Pascasarjana STAIN Ternate.

Sehingga, dipandang layak dan tepat jabatan direktur pascasarjana dipercayakan kepada beliau, sebagai bentuk apresiasi atas kinerjanya. Jabatan ini, yang oleh berbagai kalangan disebut sebagai batu loncatan bagi beliau untuk menduduki kursi Ketua STAIN dan Rektor.

Sukses memimpin program pascasarjana, sehingga pria kelahiran 21 Desember 1957 itu dipandang layak menjadi ketua STAIN Ternate menggantikan H. Abdjan Jahja. Walapun begitu, untuk menduduki kursi ketua STAIN, memang tidak semudah dibayangkan. Sebab, harus berkompetisi dengan para kompetitor lainnya.

Memang, kala itu, keinginan beliau adalah ingin membawa STAIN Ternate jauh lebih baik lagi, dan bersaing dengan sejumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Maluku Utara. Sehingga, menurut beliau untuk mewujudkan semua itu, tidak ada pilihan lain, selain menjadi ketua STAIN. 

Dan, harapan itu akhirnya terwujud, ketika beliau bersaing dengan Prof. Syarifuddin Gazal, M.Si, Dr. Amanan Soleman Saumur, M.Hum, dan Dr. Samlan Hi. Ahmad, M.Pd. Namun, nasib baik memihak kepadanya, beliau terpilih menjadi ketua STAIN Ternate dengan masa bakti 2010-2014.

Sejak resmi dilantik menjadi ketua STAIN Ternate, berbagai terobosan yang dilakukannya, berhasil. Dan diapresiasi oleh civitas akademika, seperti: bertambahnya program studi baru yang berdampak pada peningkatan jumlah mahasiswa. 

Selain perhatiannya terhadap akademik, membenahi infrastruktur, juga merupakan target beliau, sehingga pada tiap tahun, satu persatu gedung kuliah direnovasi maupun pembangunan gedung baru. Hal ini dilakukan, lantaran beliau menargetkan pada periode kepemimpinannya STAIN harus beralih status menjadi IAIN.

Ini dilakukan sebagai respon terhadap perkembangan zaman, dan kemajuan ilmu pengetahuan, maupun menjawab kebutuhan pasar, terlebih di Maluku Utara memiliki 21 Perguruan Tinggi; baik swasta maupun negeri, sehingga persaingan antar Kampus sangat jelas terlihat. 

Justru itu, target beliau bahwa STAIN Ternate sebagai salah satu Perguruan Tinggi Islam tertua di bumi Moloku Kie Raha, mampu bersaing dengan sejumlah Perguruan Tinggi tersebut.

Dan, upaya yang dilakukan oleh beliau pun berhasil, melalui perjuangan tim alih status STAIN Ternate ketika itu. Direspon, dengan dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2013 tentang perubahan STAIN Ternate, menjadi IAIN Ternate, disertai dengan diterbitkan PMA nomor 95 tahun 2013 tentang Organisasi dan tata kerja IAIN Ternate

Maka pada 10 Januari 2014, IAIN Ternate diresmikan oleh Menteri Agama Surydharma Ali dan sekaligus melantik beliau selaku Rektor IAIN Ternate, sehingga pada setiap pada awal tahun tepatnya pada 10 Januari, selalu dikenang sebagai hari bersejarah untuk IAIN Ternate.

Abd Rahman Ismail Marasabessy, merupakan pimpinan Perguruan Tinggi dengan visi pengembangan kampus yang jelas dan terukur. Selain berperan penting dalam merubah wajah kampus, kiprah beliau sebagai salah satu tokoh agama di Provinsi Maluku Utara juga berdampak positif terhadap IAIN Ternate.

Membangun kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah yang berujung pada pemberian lahan kampus baru di desa Dodinga Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat oleh Pemda Provinsi Maluku Utara.

Menjadi Rektor pertama IAIN Ternate

Ungkapan "proses tidak menghianati hasil", memang tepat menggambarkan kiprah Abd Rahman Ismail Marasabessy di IAIN Ternate. berawal dari target membawa perubahan pada STAIN Ternate, hingga mewujudkan menjadi IAIN, Walupun begitu, selama periode kepemimpinannya berbagai kebijakannya tidak berjalan mulus, lantaran mendapat berbagai tantangan.

Terlebih, mewujudkan keinginan tersebut di atas. Namun, setiap problem yang dihadapi selalu diatasi dengan baik, hingga pada januari 2014, STAIN resmi belaih status menjadi IAIN dan diresmikan oleh menteri Agama Suryadharma Ali, serta melantiknya menjadi rektor pertama IAIN Ternate. 

Sebenarnya, ide peralihan status awalnya dilontarkan mantan ketua STAIN Drs H Abdjan Jahja pada 2007 silam. Dan, ketika itu berbagai upaya telah dilakukan. Namun, keinginan tersebut dapat dituntaskan pada periode kepemimpinannya.

Setelah upaya peralihan status STAIN menjadi IAIN berhasil. Maka, diputuskan bahwa pada awal 2014 menteri agama Suryadharma Ali lah yang bakal meresmikan dan melantik beliau sebagai rektor, karena ada satu pasal peralihan status menyebutkan bahwa Ketua STAIN adalah Rektor pertama IAIN. 

Dan, momen bersejarah itu disaksikan langsung penulis. Karena ketika itu, penulis merupakan panitia peresmian STAIN menjadi IAIN.

Pada Jumat (10/1/2014) pagi, sekitar pukul 06.30 penulis mendampingi beliau bersama sejumlah pejabat bergegas menuju bandara Baabullah, penulis sendiri ditugaskan beliau sebagai fotografer yang mendokumentasikan prosesi penjemputan menteri agama di bandara Baabullah. 

Beliau bersama sejumlah pejabat; diantaranya: Penjabat Gubernur Maluku Utara Drs. Tanribali Lamo, S.H, Sekertaris Daerah Provinsi Malut Madjid Husein, Wali kota Ternate Burhan Abdurrahman, Kakanwil Agama Malut H.M Taher Abdullah, Danrem 152 Baabullah, Danlanal Ternate, Kapolda Malut, Ketua DPW PPP Maluku Utara Ridwan Tjan, beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Ketika itu, sejak pukul setengah tujuh pagi kami sudah berada di ruang VVIP (very very important person), lantaran informasi yang diperoleh panitia peresmian dan pelantikan Rektor, bahwa pada pukul tujuh pagi Menteri Agama Suryadharma Ali beserta rombongan sudah tiba di Ternate. 

Sehingga, prosesi penjemputan pun dipersiapkan dengan baik; seperti ibu-ibu Majlis Ta'lim yang ditugaskan mengiringi menteri agama dan rombongan dengan bacaan shalawat menuju gedung VVIP, serta persiapan pengalungan bunga kepada menteri.

Dan, tak lama kemudian, tepatnya pukul 18.12 wit Pesawat Garuda yang ditumpangi Menteri Agama beserta rombongan, landing di runway bandara Baabullah Ternate. 

Penulis bersama beliau, dan sejumlah pejabat bergegas menuju persis di samping kiri pesawat menyambut Menteri dan rombongan, sementara di depan Gedung VVIP para pejabat lainnya bersiap-siap menunggu Menteri dan dua wanita cantik memegang bunga untuk dikalungi pada Menteri. 

Proses penjemputan pun berlangsung dengan tertib, dan sekitar setengah jam menteri berada di ruang VVIP ditemani para pejabat -- menyantap sarapan pagi, lalu dilanjutkan ngobrol sesaat, sebelum melanjutkan perjalanan menuju kampus STAIN Ternate. 

Ketika itu, menteri agama Suryadharma Ali ditemani dua pejabat penting kementerian agama yaitu Sekjen Kemenag Nur Syam dan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Dede Rosyada.

Setelah menyantap sarapan pagi dan ngobrol bersama para pejabat di ruang VVIP, Ketua STAIN Ternate Abd Rahman Marasabessy beserta Menteri Agama dan sejumlah rombongan kemudian menuju ke kampus. 

Dan, tepat pukul 8.54 tiba di kampus, sama halnya di bandara, di kampus pun menteri dan rombongan dijemput dengan bacaan shalawat oleh ibu-ibu majlis ta'lim.

Di kampus, tepatnya di Aula Baabullah para undangan sudah memadati ruang Aula. Terlihat tamu dari luar Maluku Utara seperti Rektor IAIN Jambi, Rektor IAIN Bengkulu, Ketua STAIN Palopo, Ketua STAIN Pare-Pare, Ketua STAIN Bone dan Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Rektor Universitas Khairun serta Masyakarat antusias menyambut kehadiran Menteri Agama Suryadharma Ali beserta rombongan dan Ketua STAIN Ternate.

Tepat pukul 9.22 prosesi peresmian STAIN Ternate menjadi IAIN Ternate dan pelantikan Rektor berlangsung. Abd Rahman Ismail Marasabessy resmi menjadi rektor pertama IAIN Ternate dengan masa bakti 2014-2018. 

Peresmian IAIN Ternate saat itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama, lalu pemukulan Tifa (Gong) yang dilakukan Menteri Agama, Penjabat Gubernur Maluku Utara dan Wali Kota Ternate, didampingi Rektor IAIN Ternate. 

Dan selanjutnya dilakukan penyerahan Sertifikat Tanah seluas 20 hektar oleh Penjabat Gubernur Maluku Utara Tanribali Lamo kepada Menteri Agama Suryadharma Ali. Lahan kampus tersebut berada di desa Dodinga Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat

Seusai peresmian IAIN dan pelantikan Rektor. Di hadapan para undangan, Menteri Agama Suryadharma Ali menyampaikan bahwa Peralihan status STAIN ke IAIN akan menjadi hari istimewa, yang dirasakan oleh Masyarakat Maluku Utara dan keluarga besar STAIN Ternate. 

Selain itu, Menteri Agama mengatakan alih status harus dimaknai sebagai transformasi berpikir, disamping memperkuat landasan pijak untuk memulai langkah-langkah besar merealisasikan cita-cita dan gagasan di balik pendirian IAIN Ternate.

Sementara itu, Rektor IAIN Ternate Abd Rahman Ismail Marasabessy dalam sambutannya mengatakan siap mengembangkan IAIN Ternate sebagai sebuah kelembagaan yang bisa menyentuh peradaban pada daerah Kepulauan di Maluku Utara.

Seusai kegiatan peresmian dan pelantikan Rektor, Menteri Agama dan para Pejabat pun diminta menuju Lantai dua Gedung Rektorat IAIN Ternate untuk menyantap jamuan makan siang yang sudah disiapkan oleh panitia. Dan meladeni para wartawan.

Tak lama kemudian Menteri Agama beserta rombongan menuju Bandara Baabullah yang didampingi oleh Rektor IAIN Ternate, Penjabat Gubernur Maluku Utara dan para pejabat lainnya. Menteri dan rombongan kemudian bertolak menuju Kota Ambon Provinsi Maluku.

Ada satu momen penting yang selalu dikenang, dan menjadi hari istimewa penulis ketika itu, adalah setelah mendampingi beliau beserta menteri ke bandara Baabullah dan kembali pulang menuju Kampus, beliau meminta agar penulis menumpangi kendaraannya. 

Sehingga, penulis bersama beliau dan Wakil Ketua II bidang administrasi dan keuangan bapak Jubair Situmorang bermobil kembali ke kampus. Dan, satu hal yang menjadi kebanggaan bagi penulis yaitu prosesi penjemputan menteri agama di bandara Baabullah, dilanjutkan kegiatan peresmian dan pelantikan beliau sebagai rektor, penulis dokumentasikan dengan baik dan menjadi galeri kampus yang menceritakan sejarah perjalanan IAIN Ternate.

Menjadi rektor merupakan dambaan semua dosen. Namun, khusus di IAIN Ternate sosok Abd Rahman Ismail Marasabessy memang berbeda dengan para tenaga pendidik lainnya, perbedaan itu terlihat dari sejumlah jabatan penting yang beliau duduki, semenjak di periode IAIN Alauddin Ujung Pandang Cabang Ternate, beliau menjabat sebagai Sekretaris Jurusan, Ketua Jurusan, Pembantu Dekan, dan Direktur Pascasarjana serta Ketua STAIN, hingga resmi menjadi Rektor IAIN Ternate. 

Sehingga, berbagai upaya yang dilakukan seperti membawa IAIN Ternate bersaing dengan Perguruan Tinggi lainnya, karena memang beliau memiliki seabrek pengalaman lantaran menduduki jabatan penting tersebut.

Menjalin hubungan baik dengan Media Massa

Sebagai publik figur sosok Abd Rahman Ismail Marasabessy sangat memahami pentingnya menjalin kerjasama atau menciptakan hubungan baik dengan media massa. Langkah ini dilakukan dengan tujuan, segala kebijakan yang dibuat untuk pengembangan kampus, selalu terekspose pada media; baik cetak maupun media online. 

Dan, hal ini nyata terlihat sejak beliau menjadi Ketua STAIN maupun Rektor IAIN Ternate, kegiatan-kegiatan akademik mapun pengabdian masyarakat mendapat sorotan media. Sehingga, wajar disebut pada periode kepemimpinannya nama beliau dan IAIN Ternate dikenal luas di Maluku Utara. Terlebih beliau juga merupakan salah satu tokoh agama di Maluku Utara.

Peningkatan jumlah mahasiswa pada tiap tahun, merupakan efek dari konsep media relations yang diterapkan semasa kepemimpinannya. Langkah ini dilakukan sebagaimana yang beliau sampaikan dihadapan menteri agama seusai pelantikannya sebagai Rektor yaitu mengembangkan IAIN Ternate sebagai sebuah kelembagaan yang bisa menyentuh peradaban pada daerah Kepulauan di Maluku Utara.

Konsep media relations inilah yang membedakan beliau dengan sejumlah pimpinan lainnya, walaupun begitu, pasti ada kelebihan dan kekurangan dalam hal kepemimpinan dari sudut pandang civitas akademika. Dan, tentu pola pengembangan lembaga dari tiap-tiap pimpinan sangat berbeda.

Namun, pada prinsipnya mengarah pada satu tujuan yaitu mewujudkan perubahan bagi Perguruan Tinggi.

Selain menjalin hubungan baik dengan media massa, satu hal yang penulis saksikan selama beliau menjabat sebagai Rektor IAIN Ternate adalah menciptakan hubungan yang keharmonisan antar pendidik, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Hal ini nyata terlihat pada perayaan HUT IAIN Ternate maupun HUT Kementerian Agama.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan melibatkan civitas akademika; baik kegiatan yang berlangsung di dalam gedung maupun pada lapangan upacara, dan semua terdokumentasikan oleh penulis.

Sehingga, pada sutau kesempatan, penulis pernah menyampaikan kepada mahasiswa maupun dosen, bahwa satu-satunya ketua STAIN Ternate mapun Rektor dengan galeri kegiatan kampus yang komplit adalah di periode kepemimpinan Abd Rahman Ismail Marasabessy. 

Karena selain konsep media relations yang dibangun, satu hal yang penulis sangat sukai dari beliau yaitu beliau sangat memahami pentingnya fotografi dokumentasi. Menurut beliau, fotografi memiliki kemampuan membekukan suatu momen, menjadikan momen itu abadi di dalam rentang waktu yang terus berjalan. 

Sehingga, tak heran jika pada setiap pelaksanaan kegiatan; baik di kampus maupun luar kampus, seperti di hotel dan tempat lainnya, beliau meminta agar penulis selalu mendokumentasikan.

Pada suatu kesempatan ketika beliau meminta kepada penulis, untuk memotret beliau dan sejumlah pimpinan unit, untuk pembuatan kalender kampus, ketika itu ekpresi beliau agak sedikit "kaku" sehingga penulis meminta agar dipotret lagi, untuk mendapatkan hasil yang baik. Sambil bersiap-siap untuk dipotret, beliau berkelakar "Yang bi mengatur pejabat hanya seorang fotografer," katanya sambil melempar senyum kepada penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun