Mohon tunggu...
HIlman Fakhruzy
HIlman Fakhruzy Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate From Jakarta State University

Linguistic and arts enthusiat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mulai Dari Mahfud MD Hingga Ma'ruf Amin, Inilah Tanggapan Tokoh-Tokoh Penting Terhadap Kasus Anak Pejabat yang Aniaya Putra Pengurus GP Ansor

25 Februari 2023   10:17 Diperbarui: 25 Februari 2023   10:17 2992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: metro.sindonews.com

Belakangan ini netizen Indonesia dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio seorang anak dari pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo. Penganiayaan tersebut membuat putra pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina, David tak sadarkan diri atau koma dan mesti menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Kasus ini bermula ketika pacar Dandy yang berinisial A yang juga adalah mantan pacar David mengaku bahwa dirinya sempat mendapat Perlakuan yang tak senonoh dari David. Dandy yang geram akhirnya menghampiri David yang saat itu berada di rumah temannya. Setelah itu perdebatan terjadi dan berujung penganiayaan tersebut hingga David masuk ICU dan Dandy dalam kasus ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan proses penahanan.

Hal ini membuat warganet heboh di media social seperti Twitter dan Instagram. Banyak yang mengecam perlakuan Dandy tersebut. Tak hanya dari netizen, bahkan tokoh-tokoh penting seperti Direktur Jenderal Pajak, Meteri Keuangan, Menko polhukam hingga Wakil Presiden juga turut menanggapi dan menangani terkait peristiwa tersebut.

Dalam unggahan akun tiktok oleh @ditjenpajakri pada Jumat (24/2/2023), Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo mengecam segala tindak kekerasan dan sikap hedonisme yang dilakukan oleh pegawai DJP beserta keluarganya.

"Saya mengecam segala tindak kekerasan maupun gaya hidup mewah dan sikap pamer harta yang dilakukan oleh pegawai DJP dan keluarganya yang dapat menggerus tingkat kepercayaan terhadap integritas institusi, dan memberi stigma negatif terhadap seluruh jajaran DJP yang berjumlah lebih dari 45 ribu pegawai," pungkasnya.


Suryo merasa resah dan takut akan menurunnya tingkat kepercayaan Masyarakat terhadap lebih dari 45 ribu pegawai pajak, ia juga mengatakan bahwa ada lebih banyak pegawai yang memiliki integritas dan komitmen dalam menjalankan tugas-tugasnya. Ia juga berkomitmen akan terus menjaga integritas para pegawainya.

"Saya percaya lebih banyak pegawai yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas. Saya akan terus memimpin dan menjaga integritas seluruh jajaran DJP secara konsisten dan tidak akan ragu mengambil tindakan disiplin bagi yang melakukan korupsi dan pelanggaran integritas," lanjutnya.

Selain itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati juga turut memberi tanggapan. Dikutip dari liputan6.com Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga David Latumahina. David diketahui merupakan korban penganiayaan oleh Dandy Dandy Satrio di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Saya ingin sekali lagi sampaikan simpati, doa kami, dan permohonan maaf kami kepada keluarga saudara David," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (24/2/2023)

Sri Mulyani Indrawati mengutuk dan mengecam aksi kekerasan yang sudah dilakukan Dandy kepada David tersebut.

"Tindakan (penganiayaan) ini tidak dapat dibenarkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani Indrawati juga telah meminta agar RAT dicopot dari jabatan struktural.

"Saya minta hari ini RAP dicopot dari jabatan dan tugasnya. Saya minta diperiksa dengan teliti agar bisa diberikan hukuman sesuai tindakan disiplin yang telah dilakukan," kata Sri Mulyani, dalam konfernsi pers di kantor DJP Kemenkeu, Jakarta pada Jumat, 24 Februari 2023.

Menkeu menjelaskan, dasar pencopotan jabatan Rafael didasrkan pada Pasal 31 ayat 1 PP 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin juga turut memberikan tanggapan akan peristiwa penganiayaan tersebut. Dikutip dari suara.com  Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa oknum aparatur negara yang memamerkan gaya hidup mewah bisa mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat.

"Jangan sampai ada ketidakpercayaan masyarakat terutama mereka yang membayar pajak kepada pemerintah, kemudian mereka wah, mereka menjadi ada ketidakpercayaan karena pajak yang dibayarkan digunakan oleh orang per orang. Saya kira itu penting," kata Wapres, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (24/2/2023).

Wapres mengatakan bahwa stiap pejabat dari atas sampai ke bawah harus menerapkan gaya hidup sederhana, bukan hidup yang berlebihan.

Selain itu, Wapres juga mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Ibu Sri Muryani dalam menangani kasus ini. Meurut Wapres, apa yang dilakukan Mentri Keuangan tersebut sudah tepat dan benar.

"Saya kira tindakan Bu Menteri (Keuangan) itu sudah benar, ya kalau ada pejabat yang memamerkan hidup hedonis itu perlu diingatkan ya, Kepercayaan masyarakat itu penting. Karena itu kalau ada (pejabat bergaya hidup mewah), tindakan Bu Menteri tepat sekali," tambahnya.

Menko Polhukam, Mahfud MD juga turut menyoroti kasus tersebut, Reaksi Mahfud MD dalam menanggapi kasus tersebut diunggahnya pada satu cuitan di akun media sosial twitter pada hari Kamis (23/2).

"Tidak ada perdamaian atau permaafan dalam hukum pidana. Untuk perkara ringan memang ada restorative justice," ujar Mahfud MD dalam cuitannya di Twitter, Kamis (23/2/2023).

Mahfud menegaskan bahwa kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy harus tetap diproses hukum

"Penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat ini harus diproses hukum," sambungnya.

Selain itu, Mahfud mengatakan orang tua Dandy, Rafael Alun selaku pejabat Ditjen pajak juga harus diperiksa.

"Secara hukum administrasi pejabat yang punya anak dalam tanggungan hedonis dan berfoya-foya harus diperiksa," ujarnya.

Sebelumnya, orang tua Dandy, Rafael Alun Trisambodo telah meminta maaf melalui Unggahan Videonya. Ia meminta maaf atas ulah anaknya yang menyebabkan David putra dari pengurus GP Ansor tak sadarkan diri dan sempat mengalami koma. Ayah dari Dandy juga siap mengikuti proses hukum Dandy sesuai dengan ketentuan. Rafael Alun Trisambodo juga bersedia untuk mengklarifikasi soal harta kekayaannya. Ia siap untuk nantinya apabila akan ada pemeriksaan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun