Mohon tunggu...
HIlman Fakhruzy
HIlman Fakhruzy Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate From Jakarta State University

Linguistic and arts enthusiat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Saya Kuliah?

21 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   16:01 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah kisah pribadi saya tentang mengapa saya memilih untuk melanjutkan Pendidikan ke bangku kuliah di tengah kebanyakan pemuda di lingkungan saya memilih untuk langsung bekerja. Jelas itu saya lakukan bukan tanpa alasan atau hanya ingin sekedar berkuliah agar dianggap keren dan sebagainya. Keputusan saya untuk melanjutkan Pendidikan ke bangku kuliah mendapat banyak pertanyaan dari teman, keluarga serta orang-orang di lingkungan saya, di antara yang paling sering terdengar adalah "kenapa harus kuliah dulu kan biayanya ga kecil? Kenapa ga langsung kerja aja? Kan banyak lulusan SMA/SMK yang langsung kerja? Kan sukses ga harus kuliah dulu?"

Saya sepakat ketika ada yang mengatakan bahwa jalan menuju kesusksesan tidak hanya lewat bangku kuliah dan Pendidikan, banyak orang bisa sukses tanpa adanya gelar Pendidikan yang tinggi dan begitu juga sebaliknya, banyak orang dengan gelar sarjana yang tak lebih sukses dari mereka yang tidak berkuliah. Mungkin definisi sukses mereka adalah menjadi kaya dengan pekerjaan yang mapan dan gaji yang besar. Tapi yang harus diketahui bahwa tujuan sesorang berkuliah juga beragam dan tak melulu soal menjadi kaya dan mendapat pekerjaan dengan gaji yang besar.

Saya perna berkata demikian kepada salah satu teman saya, lalu dia mengatakan seperti ini "mustahil lu cape-cape kuliah dan ga berharap dapet kerjaan enak dengan gaji gede". Ya, saya juga berpikir bahwa hampir setiap orang memiliki sisi materialistis dalam dirinya, termasuk saya. Namun, definisi sukses setiap orang pasti berbeda dan beragam, begitu juga dengan tujuan mereka untuk melanjutkan Pendidikan di bangku kuliah, banyak kesuksesan lain yang ingin mereka capai dengan berbagai cara, termasuk dengan kuliah tersebut.

Ketika saya duduk di bangku kelas 12, saya aktif mengikuti les Bahasa Arab setiap hari jumat, selain karena les ini gratis juga karena saya sangat terobsesi untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Kampus LIPIA Jakarta. Selain itu saya juga mencari beasiswa lain seperti bidikmisi. Singkat cerita, setelah mengikuti berbagai tes seperti SNMPTN, SPAN-PTKIN dan SBMPTN. akhirnya saya mendapatkan Beasiswa Bidikmisi di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Jakarta lewat jalur SBMPTN. Rasa syukur, senang dan haru pastinya saya rasakan, karena keinginan saya untuk melanjutkan Pendidikan di Perguruan Tinggi terwujud tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Terima kasih, Bidikmisi.

Ya, besar keingininan saya waktu itu untuk melajutkan Pendidikan ke jenjang Kuliah. Bukan hanya tentang bagaimana saya bisa mendapatkan gaji besar ketika lulus. Tapi lebih karena keinginan besar untuk meningkatkan kapasitas diri saya dan menjadi insan intelektual. Saya sangat menyadari bahwa untuk menjadi kaum intelektual dibutuhkan banyak belajar, sedang kata belajar tak pernah lepas dari dunia Pendidikan. Saya tidak mengatakan bahwa orang yang tidak berkuliah adalah orang yang bodoh, tidak sama sekali. Justru saya ingin melanjutkan Pendidikan di bangku kuliah karena merasa saya masih sangat bodoh, masih terlalu banyak hal yang perlu saya ketahui, masih banyak orang yang ingin saya kenal dan saya temui, masih ingin memiliki pengetahuan, wawasan dan perspektif yang lebih luas dalam segala hal.

Menurut saya, memiliki pengetahuan yang lebih luas juga bisa membuat kita melihat dunia ini dengan lebih luas. Dunia yang penuh dengan hitam dan putih ini akan bisa kita genggam. Kita tidak akan mudah goya dan terseret oleh arus, selain itu kita kan lebih tau tentang bagaimana seharusnya hidup kita mengarah untuk selalu menjadi lebih baik. sebaliknya dengan minimnya pengetahuan, kehidupan kita akan terombang ambing tak tentu arah, kita hanya akan mengikuti arus meskipun itu ke arah yang kurang baik sekalipaun.

Saya teringat dengan perkataan Imam Syafi'i, "jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan pahitnya kebodohan". Salah satu kalimat motivasi bagi saya untuk melanjutkan Pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Yaa, semoga dengan senantiasa belajar, ilmu pengetahuan dan wawasan dalam diri kita senantiasa bertambah, dan seiring dengan itu kebijaksaan dalam diri kita juga ikut bertumbuh, sehingga kehidupan kita akan selalu menjadi lebih baik dalam segala hal. Termasuk dalam hubungan kita dengan Tuhan dan hubungan kita dengan sesama makhluk-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun