Rumput Tetangga Terlihat Lebih Hijau, Tapi Jangan Lupa Kamu Punya Ember dan Air Sendiri
"Wah, hidup dia enak banget ya."
"Gaji segitu, kerjaannya cuma rebahan."
"Kok bisa ya dia happy terus, padahal aku kerja rodi tiap hari?"
Pernah mikir gitu? Wajar. Kita manusia, bukan Google Maps yang bisa lihat semuanya dari atas dengan akurat. Kita cuma lihat secuil rumput tetangga dari pagar depan. Tanpa tahu, mungkin aja rumput mereka palsu, dipoles biar kinclong. Atau ya, mungkin memang asli hijau, tapi bukan berarti kita kudu iri buta dan lupa kalau kita juga punya lahan sendiri yang bisa sama suburnya... asal disiram, bukan dibandingin terus.
Hidup itu berat, iya. Tapi bertahan, bahkan dalam hari-hari paling malas dan absurd sekalipun, adalah bentuk kemenangan yang jarang kita sadari. Ingat, setiap orang punya ukuran kemenangannya sendiri. Nggak usah maksa pakai penggaris orang lain buat ngukur kebahagiaanmu. Yuk, kita bahas bareng kenapa rumput tetangga boleh kelihatan lebih hijau, tapi tetap aja kamu punya daya tumbuhmu sendiri yang luar biasa.
Perbandingan Membunuh Bahagia: Kamu Lupa Cara Tersenyum karena Sibuk Melototin Pagar
Kita sering banget terjebak dalam kalimat kecil yang kelihatan nggak berbahaya: "Coba aku seperti dia." Padahal kalimat itu punya racun manis yang perlahan bikin kita mati rasa sama hal-hal indah yang kita miliki. Kamu lupa nikmat makan Indomie pas akhir bulan, karena sibuk mikirin temanmu yang staycation tiap minggu. Kamu nggak sadar betapa nyamannya rumah kontrakan kecilmu yang selalu penuh tawa, karena kepikiran temen SMA yang baru cicil rumah tipe 90.
Perbandingan itu bikin kita mandek. Kayak tanaman yang disiram air garam, bukan air biasa. Alih-alih tumbuh, malah kering dan gugur. Padahal hidup nggak pernah minta kamu jadi versi orang lain. Hidup cuma minta kamu jadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Dan kalau kamu mau jujur, kamu pasti pernah jadi "rumput hijau" buat orang lain juga, lho. Cuma kamu aja yang gak sadar karena sibuk ngeluh.
Setiap Orang Punya Musimnya Sendiri: Yang Panen Hari Ini, Mungkin Dulu Juga Pernah Gagal Tanam
