"Lucu ya kalian, cocok deh jadian aja kali!"
Satu kalimat ringan yang sering terdengar di ruang kerja. Kalimat yang terdengar seperti candaan biasa, tapi bisa jadi bom waktu. Apalagi jika salah satu atau bahkan keduanya sudah punya pasangan. Tapi anehnya, masyarakat, termasuk kita sering menertawakannya. Kita beri tepuk tangan, padahal kita sedang menyalakan api dalam rumah orang lain.
Fenomena menjodoh-jodohkan rekan kerja adalah praktik lama yang sering dikemas dengan label "seru-seruan". Tapi mari kita jujur dan bertanya pada diri sendiri, apakah itu benar-benar seru, atau hanya bentuk lain dari ketidakdewasaan sosial yang sedang kita pelihara?.
Sudah cukup banyak kisah perselingkuhan yang dimulai dari titik ini. Dari "cuma ngobrol", "cuma bercanda", hingga akhirnya "cuma sekali tapi keterusan". Dunia kerja yang seharusnya jadi ruang profesional dan produktif, justru kadang berubah jadi panggung roman picisan yang merusak tatanan relasi dan komitmen.
"Lucu" Bukan Alasan untuk Membubarkan Hubungan Orang Lain
Sekadar terlihat lucu bukan berarti pantas dijodohkan. Tapi begitulah logika yang sering dipakai banyak orang: asal dua orang sering bareng, asik ngobrol, otomatis dijodohkan, tanpa peduli status relasi masing-masing. Yang lebih miris lagi, seringkali candaan ini dilemparkan tanpa rasa bersalah meskipun salah satunya sudah punya pacar, tunangan, bahkan pasangan sah.
Padahal, lucu itu bukan alasan. Kenyamanan itu bisa hadir di mana saja, bahkan dengan orang yang bukan pasangan kita. Tapi membangun kenyamanan dengan orang lain, saat kita (atau mereka) sudah punya komitmen, itu bukan sekadar 'nyaman' itu awal dari pengkhianatan emosional.
Bayangkan jika pasanganmu sedang dijodoh-jodohkan di kantor, difoto diam-diam saat sedang ngobrol, lalu dijadikan bahan guyonan di grup kerja. Kamu tidak akan tertawa, bukan? Maka jangan lakukan hal yang sama ke orang lain.
Yang lebih berbahaya, candaan ini memberi celah bagi pembenaran. Semakin sering dijodohkan, semakin besar peluang munculnya rasa penasaran. Dan begitu rasa itu tumbuh, perselingkuhan emosional tinggal selangkah lagi. Semua bermula dari "cuma becanda".
Ruang Kerja Bukan Reality Show Cinta