Sebelum saya spill tempat favorit di perpustakaan nasional. Pertama, saya ingin berbagi kesan pertama kali datang ke perpustakaan nasional yang akrab disebut Perpusnas. Mungkin bagi kalangan mahasiswa akhir, perpusnas menjadi tempat favorit untuk mengerjakan tugas akhir. Atau mungkin kalian yang sekarang sebagai mahasiswa akhir, tapi belum pernah mencoba datang kesini, saya sangat merekomendasikan ya teman-teman.Â
Bagaimana tidak? karena koleksi buku di perpusnas cukup lengkap dan beragam sehingga kalian tidak perlu khawatir akan sulitnya mencari referensi. Dan yang paling penting, perpusnas memiliki suasana yang kondusif dan produktif. Oh iya, tidak hanya untuk kalangan mahasiswa akhir ya. Karena di perpusnas juga sering mengadakan acara nonton bareng dan kegiatan lainnya yang pasti sangat bermanfaat.
04 September 2022, pertama kali saya berkunjung ke perpusnas. Memiliki lokasi sangat strategis, berada di Jl Medan Merdeka Jakarta Pusat, berseberangan dengan monas, yang tentu ramah berkendara. Perpusnas memiliki lobby dengan pemandangan rak buku yang menjulang tinggi hingga lantai empat.
Perpusnas terdiri dari 24 lantai, yang memiliki fungsi berbeda-beda. Namun, terdapat empat lantai yang menjadi tempat terfavorit saya. Satu dari empat tempat menjadi sesuatu yang wajib saya singgahi setiap kali berkunjung ke perpusnas.
Pertama, lantai 24
Lantai 24 perpusnas atau bisa disebut Rooftop-nya perpusnas. Tempat ini menjadi hal yang wajib saya singgahi sebelum fokus pada tujuan lain. Di lantai ini juga disediakan workspace, berupa meja dan kursi yang menghadap monas atau gedung-gedung tinggi di sekitar perpus. Kebayangkan gimana indahnya? kita bekerja berhadapan dan sejajar tinggi dengan monas. Ya, itulah yang saya rasakan sekarang.Â
Hari ini, 13 November 2022 saya berkunjung ke perpusnas yang saya khususkan untuk menulis pengalaman berkunjung ke Perpustakaan Nasional yang membuat candu. Saya mendapat kesempatan menulis dengan pemandangan monas tepat sejajar di depan mata. Karena beberapa kali saya datang ke lantai 24, tidak pernah dapat tempat untuk duduk dengan pemandangan monas. Jadi, untuk hari ini rasanya seperti monas mendukung niat saya untuk berbagi pengalaman kepada kalian semua.
Kedua, lantai 12-12A
Lantai ini memiliki suasana hening, langkah kaki pun dapat terdengar. Tempat ternyaman untuk mengerjakan tugas akhir, atau untuk kalian yang tidak ingin mudah terdistraksi. Di lantai ini tidak disediakan koleksi buku terbuka, jadi hanya terdapat meja dengan sekat serta kursi yang tentu sangat nyaman. Dan juga terdapat ruang khusus baca, jadi kalau kalian ingin lebih tenang lagi, bisa masuk ke dalam ruangan khusus baca. Wah, aku benar-benar takjub di lantai ini sih, karena meja yang luas dan kursi yang nyaman sangat memadai.
Ketiga, lantai 21-22
Kalau di lantai sebelumnya tidak terdapat koleksi buku terbuka, tapi di lantai ini lengkap dengan buku apapun yang kalian cari. Kalau sudah masuk di lantai ini, dengan gercep mencari beberapa buku yang saya butuh atau yang menarik untuk dibaca, lalu menuju tempat favorit di anak tangga yang disediakan bantal duduk di setiap pojokannya. Kebayanglah seperti apa nyamannya, walaupun tempat ini sangat ramai, tapi semua orang fokus sehingga tidak banyak mengeluarkan suara bising.
Keempat, teras perpusnas
Sebelum pintu masuk ke dalam perpusnas, di sebelah kanan terdapat meja dan kursi yang disediakan. Itu salah satu tempat ternyaman sebelum saya pulang. Kalian perlu rasakan sejuknya duduk disana sore hari. Angin yang kencang membuat layar laptop saya bergoyang. Duduk menikmati angin dengan diiringi live music serta pemandangan pemustaka yang asik berfoto.
Jadi, empat tempat itulah yang membuat saya nyaman, tempat "me time" bagi saya, yang mampu membuat saya lupa dengan beban hidup yang berat. Jujur, perpusnas bikin candu. Jika weekend tidak agenda, pikiran langsung membayangkan perpusnas, kemudian tubuh merespon dengan cepat dan bergerak menuju perpusnas.
Menurut saya, saat berada di perpusnas, waktu berlalu sangat cepat. Jadi, kalau datang ke perpusnas harus benar-benar teng di jam perpusnas buka pukul 09.00 dan pulang pukul 16.00. Karena selama ini saya selalu datang pukul 12.00, empat jam benar-benar tidak terasa. Seperti saya baru membuka buku lembar pertama lalu sudah harus langsung pulang.
Kemudian jika kalian ingin mencoba teras favorit versi saya, ada triknya nih supaya kalian mendapatkan kursi yang strategis dengan pemandangan dari berbagai sisi teras perpusnas saat menuju jam operasional berakhir. Pertama-tama kalian harus tahu kalau perpusnas tutup pukul 16.00. Jadi, di pukul 15.00 kalian harus bersiap-siap untuk turun ke lantai satu, karena untuk menunggu lift saja sekitar sepuluh menit. Jadi, sebelum orang-orang secara bersamaan keluar, kita harus sudah sampai di lantai satu. Sehingga di teras masih terdapat meja kosong yang menghadap ke berbagai sisi, salah satunya melihat live music dari kejauhan.
Jadi begitulah cerita pengalaman singkat saya. Semoga bermanfaat untuk kalian yang tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan nasional.Â
Sekarang kalian sudah tahu tempat favorit saya di perpusnas. Bagaimana dengan kalian? lantai berapa yang menjadi tempat favorit kalian?
