Tak lama dari pertemuan ikatan organisasi pesantren,beberapa bulan kemudian bu ELi mendapat undangan dalam rangka penyambutan Presiden Turki,walaupun hanya sebagai pagar betis dan menyambut hangat dengan berbaris rapi dari sisi kanan dan kiri,disinilah pesan sang Kyai tersampaikan.
Tak ada penghalang untuk jalannya Presiden Turki ,langkahnya terhenti sejenak dan menoleh tepat di depan bu Eli,tak tahu apa yang difikirkan oleh Presiden kharismatik ini,tanpa babibu bu Eli mengambil kesempatan menyampaikan pesan sang Kyai
"Dengan segala hormat,saya sampaikan salam dari salah satu pondok kecil di Indonesia untuk Presiden Erdogan.Pondok yang berdiri setelah dua tahun runtuhnya Turki Utsmani.." belum selesai bu ELi berbicara bodyguard Prsiden menghalaunya,namun Presiden membiarkan bu Eli berbicara dan memberikan kode kepada pengawal untuk membiarkannya melanjutkan bicara.
"Lanjutkan" kata Presiden
"Sebentar lagi umur pondok mencapai satu abad,dimohon kehadiran Presiden untuk menghadiri acara pondok kami"
Presiden Erdogan terlihat seperti berfikir,tak lama dari itu melanjutkan langkahnya.Dengan hati dingin dan jantung berdebar bu Eli merasa puas walaupun entah akankah terfikirkan kembali oleh Presiden Erdogan perkataan bu Eli,yang terpenting adalah tersampaikan pesan daripada amanah Kyai kepadanya.
*diceritakan oleh wakil rektor saat kuliah umum