Mohon tunggu...
Hilda Nuril Fauziah
Hilda Nuril Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inovasi Dana Desa di Mojokerto : Belajar Kemandirian Fiskal Dari Desa Ketapanrame Hingga Desa Kemantren

9 Oktober 2025   00:31 Diperbarui: 9 Oktober 2025   00:31 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Untuk mengembangkan sumber dana desa, generasi muda dan mahasiswa memiliki peran vital. Pertama, mereka dapat membantu desa dengan melakukan pemetaan potensi, analisis kelayakan usaha, dan perencanaan bisnis dengan bantuan riset dan pendamping teknis. Kedua, dengan kemampuan digital mereka, generasi muda dapat membantu memasarkan produk desa ke platform daring, memperluas pasar, dan menciptakan citra yang baik di media sosial. Banyak BUMDes di Mojokerto mulai bekerja sama dengan mahasiswa untuk membuat konten promosi wisata. Hal ini telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengunjung.

            Selain itu, generasi muda memiliki kapasitas untuk menjembatani desa dengan dunia startup atau inkubator bisnis. Desa dapat memperoleh pelatihan kewirausahaan, peluang teknologi tepat guna, dan pembiayaan mikro melalui kolaborasi. Selain itu, mahasiswa memiliki kesempatan untuk membantu dalam pembentukan koperasi digital atau marketplace desa yang akan berfungsi sebagai kanal penjualan barang-barang lokal. Dengan keterlibatan mereka, desa bukan hanya memanfaatkan tenaga kerja muda, tetapi juga menyiapkan regenerasi kepemimpinan ekonomi yang lebih sesuai dengan era digital.

Kesimpulan

            Pembangunan desa yang berkelanjutan tidak mungkin hanya mengandalkan Dana Desa. Kemandirian fiskal harus dibangun melalui inovasi sumber dana berbasis potensi lokal, kemitraan strategis, dan keterlibatan aktif masyarakat. Pengalaman di berbagai desa di Kabupaten Mojokerto menunjukkan bahwa kerja sama antara pemerintah desa, sektor swasta, dan masyarakat dapat menghasilkan model pendanaan alternatif yang efektif dan berdampak luas. Ketika desa berani berinovasi dan mengelola sumber dayanya secara transparan, desa menjadi subjek utama dalam menjaga kesejahteraan warganya bukan sekedar menjadi objek pembangunan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun