Mohon tunggu...
Hilda Nurhidayati
Hilda Nurhidayati Mohon Tunggu... mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya Laut: Jejak Sang Penjaga

27 April 2025   19:06 Diperbarui: 27 April 2025   19:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini adalah simbol persahabatan kita," katanya. "Ingatlah, setiap tindakan kecil bisa membuat perbedaan besar."

Tahun demi tahun berlalu, dan desa itu semakin makmur. Arif menjadi pemimpin yang dihormati, dikenal sebagai penjaga laut. Ia mengajarkan generasi muda untuk mencintai dan melindungi alam.

Suatu malam, saat bulan sabit kembali muncul, Lira datang untuk memberi selamat. "Kau telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, Arif. Laut berterima kasih padamu."

Dengan mata berbinar, Arif menjawab, "Semua ini karena kau memberiku harapan dan kepercayaan."

Dari malam itu, jejak di pasir bukan hanya tanda kehadiran Lira, tetapi juga simbol harapan dan kerja keras. Desa Sinar Laut terus berkembang, dan hubungan antara manusia dan laut semakin kuat.

Tamat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun