Mohon tunggu...
hikmah
hikmah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - الف ليلة وليلة

Setiap kali air mata terjatuh, aku memilih memungutinya dengan haru, untuk kudaur ulang menjadi serangkaian aksara yang mampu kau baca. Dan apabila kau merasakan getir saat membaca tulisanku, bisa jadi, tulisan itu lahir dari air mata paling pilu yang pernah kujatuhkan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

6 Tahunku, 6 Tahunmu, 6 Tahun Kita Semua

18 Juni 2021   10:27 Diperbarui: 18 Juni 2021   10:41 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu memang senang sekali berlari
Membawa kita dari satu takdir ke takdir yang lainnya.
Tak peduli kita sudah bersiap atau tidak
Tiba tiba saja hari telah berganti, bulan beralih, tahunpun berpindah!
Dan tanpa kusadari, 6 tahunku telah berlalu begitu saja!
6 tahunku, 6 tahunmu, 6 tahun kita semua!
Kemanakah 6 tahun itu?
Sudah kita habiskan untuk apa saja?
Kita habiskan untuk menuntut ilmu, atau hanya dihabiskan untuk menuntut uang jajan kepada ibu?

Kita habiskan untuk mendengarkan penjelasan guru atau hanya mendengarkan ocehan dan senda gurau teman-teman?

Kita habiskan untuk membaca buku dan mengerjakan tugas, atau hanya dihabiskan membaca WA, bermain game dan tik tok seharian penuh?

Tak ada yang bisa menjawab, kecuali diri kita sendiri!

6 Tahun telah berlalu, dan kita telah disambut oleh tahun-tahun yang panjang di depan kita!
Jalan kita masih panjang,
Tak ada yang lebih kita harap kecuali doa restu orang tua serta guru-guru tercinta.

Doakan kita, anakmu! Agar tak hanya mampu berperang melawan kebodohan, tapi juga mampu berperang melawan hawa nafsu!

Doakan kita, anakmu! Agar tak hanya sibuk, mengejar kenikmatan dunia tapi juga sibuk mengejar kenikmatan Akhirat!

Doakan kita, anakmu! Agar ilmu yang kita pelajari mampu kita amalkan dengan baik dan menjadi perantara dihapusnya dosa ayah, ibu, serta guru-guru semua

Karna selamanya, kita tetaplah anakmu, muridmu serta budakmu sebagaimana sayyidina ali pernah berkata;

"Aku adalah budak dari siapa saja yang telah mengajarkanku walau hanya satu huruf!"

Tempurejo, 18 Juni 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun