Mohon tunggu...
Hikma Ilahi
Hikma Ilahi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin, Makassar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kegiatan Evidence Based Learning (EBL) Mahasiswa Gizi UNHAS Ungkap Warga RW 06 Kelurahan Bira Terpaksa Menampung Air Hujan Akibat Air PDAM Tak Jalan

19 Februari 2025   21:24 Diperbarui: 19 Februari 2025   20:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan oleh Dosen Pembimbing di Lokasi Kegiatan

Mahasiswa S1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, yaitu Hikma Ilahi, Annisa Putri Azzahra, Huswatun Hasanah, Meisha Aurelia Titaley,  A. Aulia Maharani Syahnur, dan Muh. Alim Fikri, telah melaksanakan kegiatan EBL Tahap 1 yang dilaksanakan di Kelurahan Bira RW 06. Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu, mulai dari 27 Januari hingga 5 Februari 2025. Evidence Based Learning (EBL) merupakan metode pembelajaran yang mengombinasikan teori akademik dengan data dari lapangan. Pendekatan ini bertujuan untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi tinggi serta siap menghadapi berbagai tantangan di lingkungan masyarakat. Kegiatan ini juga dibimbing oleh Dr. Hasan Basri, SKM selaku dosen pembimbing yang memberikan arahan dan pembimbingan selama pelaksanaan kegiatan.

Mayoritas rumah tangga di wilayah Kelurahan Bira RW 06 memiliki kesulitan dalam mengakses air bersih. Minimnya akses terhadap sumber air bersih menyebabkan masyarakat terpaksa memanfaatkan air hujan. Hal ini disebabkan oleh kesulitan masyarakat dalam mendapatkan air ledeng/PDAM.  Dari total rumah tangga yang terdata, sebanyak 90 rumah menggunakan air hujan sebagai sumber air utama mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari- hari.

Faktor yang menyebabkan masyarakat memilih air hujan sebagai sumber air utama mereka sebagian besar dikarenakan kendala terhadap ketersediaan air ledeng. Banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa air PDAM sering kali tidak lancar, bahkan di beberapa rumah tangga hanya mengalir pada waktu waktu tertentu. Hal ini membuat mereka terpaksa memutuskan sumber aliran dari PDAM dikarenakan air yang tidak mengalir dan mereka tetap harus membayar tagihan. "Dulu kami pernah pake air ledeng, tapi karena airnya jarang mengalir bahkan kadang tidak mengalir, terpaksa saya cabut saja karena tetap ki disuruh membayar", ungkap salah satu warga.

Kondisi wilayah kelurahan Bira yang berada di pesisir juga menjadi masalah. Beberapa warga telah mencoba menggali sumur bor mendapati kesulitan karena air yang mereka dapatkan terasa asin dan tidak layak digunakan dalam kebutuhan rumah tangga. Akibatnya, pilihan masyarakat terhadap sumber air semakin terbatas, dan masyarakat memilih mengandalkan air hujan sebagai sumber air di saat musim hujan. Namun, ketika musim kemarau tiba, warga terpaksa membeli air sumur bor dari RW 04 untuk kebutuhan rumah tangga.

Warga setempat merasa tidak ada masalah serius saat menggunakan air hujan maupun air ledeng eceran untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka merasa telah terbiasa menampung air hujan sebagai sumber utama, dan air ledeng eceran dianggap cukup memadai meski harganya lebih tinggi. Meskipun demikian, ketergantungan pada kedua sumber ini tetap menunjukkan kurangnya akses air bersih yang stabil dan dapat diandalkan.

Masalah akses air bersih di RW 06 Kelurahan Bira relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 6 yang bertujuan memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak untuk semua orang. Kekurangan akses terhadap air bersih di Kelurahan Bira berdampak langsung pada kesehatan masyarakat, sesuai dengan SDG 3 yang berfokus pada kehidupan sehat dan sejahtera. Masalah ini menyoroti pentingnya upaya pemerintah untuk meningkatkan distribusi air bersih dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut akan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi warga.

Kunjungan oleh Dosen Pembimbing di Lokasi Kegiatan
Kunjungan oleh Dosen Pembimbing di Lokasi Kegiatan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun