Mohon tunggu...
Hikma Hanif
Hikma Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - MAHASISWI

Kamu tidak berjalan sendirian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Child's Social and Emotional

20 September 2021   21:30 Diperbarui: 20 September 2021   22:14 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: popmama.com

"Contoh yang baik adalah sumber utama dalam perkembangan sosial dan emotionak anak"

Kala di sebuah toko baju yang terdapat mainan yang sangat banyak dan berjajar dengan sangat rapi. Terlihat ada seorang ayah dengan anak kecil yang memasuki toko tersebut, sang ayah hendak membeli baju untuk ia bekerja. Namun, sang anak kecil itupun merengek meminta salah satu mainan yang berjajar di dalam toko tersebut. 

Sang ayah mengabaikan apa yang di minta anak kecil tersebut, dan tak disangka anak itu berbicara dan berteriak dengan kerasnya dengan mimik wajah yang sangat marah "aku ingin mainan itu, sekaranggggg !!" sontak para pelanggan di dalam toko baju tersebut menoleh kearah anak kecil dan ayah tersebut, mereka berpikir "hmm, kenapa tidak dibelikan saja, kasian itu juga anaknya yang meminta." 

Sang ayah itupun memberikan pengertian dan mengalihkan keinginan anaknya tersebut dengan perlahan dan penuh kelembutan, karena sang anak marah jika tidak dibelikan mainan yang diinginkanya segera. 

Dari sedikit cerita di atas bagaimana tanggapan yang harus kita lakukan ? 

Akankah kalian memarahi balik jika anak rewel meminta sesuatu, atau langsung membelikan mainan yang anak inginkan dengan segera? 

Jika orang tua tersebut sedikit tidak memperhatikan tumbuh kembang emosi anak pasti langsung saja membelikan apa yang diinginkan anak. Dan itu akan menganggu dan membuat anak mudah emosi kita tidak dituruti apa yang mereka inginkan.

Nah, oleh karena itu dalam artikel ini penulis akan menjelaskan tentang perkembangan sosial dan emosional pada anak usia dini.

Apa sih perkembangan sosial dan emosional anak ?

Children's Therapy and Family Resource Centre menjelaskan bahwa perkembangan emosional anak adalah salah satu tahap tumbuh kembang anak untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengendalikan emosi diri sendiri. 

Anak juga akan belajar memahami emosinya ketika mereka belajar menjalin hubungan dengan teman dan lingkungannya, dalam perkembangan emosional. 

Para orang tua harus mengajarkan sosial dan emosional sejak usia dini. Ketika hubungan anak dengan orang tua baik dan orang tua juga selalu bersikap baik dan lembit terhadap anak, ia akan cepat menangkap dan memahami ketika diberi pengertian. 

Pengertian yang diberikan adalah saat anak harus mulai memahami apa yang mereka butuhkan dan orang lain butuhkan dengan tidak marah dan merengek ketika meminta sesuatu. 

Hubungan dan interaksi yang positif anak dengan orang dewasa disekitarnya juga akan sangat membantu dalam perkembangan sosial dan emosional mereka. Dengan begitu, anak akan dengan sendirinya belajar untuk :

  • Mengendalikan emosi negatif
  • Memahami kata dengan baik
  • Patuh ketika diberi pengertian

Anak mulai mengembangkan hubungan dengan orang di sekitarnya sejak ia lahir, namun untuk mengkomunikasikan, berbagi, dan berinteraksi kepada orang lain membutuhkan waktu yang lama, begitu juga berinteraksi dengan orang tuanya juga memerlukan waktu yang tidak sebentar. 

Orang tua bisa mengenalkan atau meberikan ajaran dengan berbagi sepotong kue ketika merika beruisa 1-2 tahun. Pada saat anak beruisa sekitar 3 tahun orang tua harus benar-benar mendampingi dan mengawasi apa yang anak lakukan, dan sedikit lebih tegas kepada mereka ketika mereka mulai meminta sesuatu yang tidak memiliki manfaat bagi mereka atau merugikan pada tumbuh kembang sosial dan emosional anak. 

Selalu berikan dukungan kepada anak dalam perkembangan sosial dan emosionalnya dengan memberikan contoh yang positif dan hubungan yang postif. 

Karena anak merupakan peniru yang handal ketika usia mereka masih kecil. Begitupun orang tua adalah contoh terdekat anak yang sangat mudah untuk mereka tirukan.

So, untuk menyelesaikan permasalahan cerita di atas, ketika anak merengek dan meminta mainan dengan nada yang keras dan berteriak-teriak berikan pengertian yang lembut bagaimana dan apa  kebutuhan yang harus mereka miliki dengan kebutuhan orang lain yang harus orang lain miliki. Tidak dengan langsung mewujudkan apa yang anak inginkan. 

Dan yang paling utama adalah hubungan positif antara anak dan orang tua dan perilaku yang baik orang tua terhadap anak. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian semua. Terimakasih

Referensi ;

Children's Therapy & Family Resource Centre. 2011. Toddler Developmental Milestones. http://www.kamloopschildrenstherapy.org/social-emotional-toddler-milestones ( Diakses 20 September 2021 )

Encyclopedia on Early Childhood Development. 2011. Emotions. https://www.child-encyclopedia.com/emotions ( Diakses 20 September 2021 )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun