Mohon tunggu...
Hijrana Bahar
Hijrana Bahar Mohon Tunggu... Librarian Volunteer -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Repositori sebagai Media Pembelajaran

14 Mei 2018   21:53 Diperbarui: 14 Mei 2018   22:21 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Era millenia saat ini tidak lagi menyulitkan seseorang untuk belajar, menemukan referensi yang tepat sasaran dan tingkat keakuratan dari informasi tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Dalam dunia pendidikan tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi sudah tidak asing lagi dengan teknologi, bahkan mereka menyebut diri mereka sebagai digital native. Digital native itu sendiri masih asing ditengah sebagian masyarakat, karena mereka hanya tau mengenai teknologi sepintas saja tanpa belum mampu membedakan antara fakta dan hoax.

Dalam dunia akademisi, setiap kampus memiliki media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar yang efektif tanpa harus ketinggalan zaman. Salah satunya, adalah Repositori. Repositori dalam dunia pendidikan masih sangat minim digunakan terutama dalam media pembelajaran. Repositori bisa disebut sebagai perpustakaan digital (digital library) ataubisa disebut sebagai bank data karya ilmiah yang memiliki sumber terpercaya, karena didalam repositori, kita hanya akan menemukan digitalcontent saja. 

Layaknya sebagai perpustakaan pada umumnya, repositori juga menyediakan berbagai koleksi tapi dalam versi yang berberda. Setiap perguruan tinggi di Indonesia sudah memiliki repositori, baik negeri maupun swasta, karena reposiori sebagai wadah untuk melestarikan suatu karya. Tidak hanya sebagai tempat untuk melestarikan suatu karya, akan tetapi melalui repositori, akses informasi menjadi lebih mudah dan informasi yang ada di repositori sudah termasuk informasi yang memiliki sumber yang jelas.

Sebagaimana tujuan dari Tridarma Perguruan Tinggi sebagai wadah yang untuk menghimpun, melestarikan dan sebagai media pembelajaran bagi setiap orang yang ada di dunia. Karena akses ke repositori tidaklah berbayar melainkan free charge.

Jika kita melihat hanya sekitar, kita tidak asing lagi dengan yang namanya om google. Ketika mencari sebuah informasi di jagad raya ini banyak digital native hanya menuliskan kata kunci di kolom pencarian google. Dan mereka akan menemukan informasi terkait apa yang mereka butuhkan. Sama halnya repositori, jika kita menuliskan kata kunci yang terkait dengan kebutuhan kita maka kita akan menemukan beragam informasi, baik itu berupa buku elektronik, artikel, prosiding, makalah perkuliahan dan hasil penelitian tugas akhir. Akan tetapi repositori hanya menyediakan digital content seputar karya ilmiah yang memiliki sumber terpercaya dan tidak mengandung hoax.

Akibat ledakan informasi, maka digital native dituntut untuk mampu melek informasi, kaitannya dengan literasi informasi. Tidak hanya mencari pada satu sumber saja, akan tetapi mencari lebih mendalam ke informasi yang akan diterima maupun informasi yang akan disampaikan untuk khalayak umum.

Melalui sebuah media yang ada saat ini, seperti repositori maka civitas akademika memiliki hak untuk mempublikasikan tulisan mereka. Karena dengan seperti itu, proses belajar mengajar menjadi lebih mudah. Repositori juga mampu digunakan sebagai media pembelajaran (e-learning), tidak hanya google classroom yang bias kita gunakan untuk menikmati kelas tanpa bertatap muka dengan dosen, kita juga mampu menggunaka repositori sebagai wadah dan media nya dalam menyebarluaskan informasi.

Dengan adanya media repositori sebagai media pembelajaran kita mampu mengefisienkan waktu dan melakukan kegiatan yang lain tanpa batasan ruang dan waktu. Mari menabung di bank repositori untuk menambah pengetahuan dan keilmuan masing-masing, sehingga informasi yang kita sampaikan kepada reader, bisa menambah khasanah keilmian setiap orang dan informer mudah menemukan informasi tanpa adanya rasa ragu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun