Perasaan yang mengganggu atau malah sesuatu yang ditunggu!
Setiap ingin berlangganan website favorit, mendaftar di aplikasi yang kamu butuhkan atau sekedar ingin mendengarkan musik di spotify, biasanya kamu akan diwajibkan untuk memasukan alamat email sebagai media login-nya. Ternyata hal ini lah yang membuat pengguna email di dunia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Peluang besar ini akhirnya dilirik oleh pelaku bisnis untuk mampu mendekatkan diri kepada pelanggan mereka dengan cara membuat email marketing.Â
1. Hasil Survei
Bedasarkan hasil survei yang diterbitkan oleh Fluent pada tahun 2016 dengan melibatkan 2000 orang penduduk Amerika yang dikelompokkan menjadi tiga pertanyaan, yaitu :
a. Seberapa sering email marketing bermanfaat?
b. Seberapa banyak email marketing yang diterima?
c. Apa yang dilakukan dengan email marketing yang tidak diinginkan?
Hasilnya sangat mengejutkan! 44 persen mengatakan, bahwa email marketing terkadang, sering bahkan selalu berguna, sedangkan hanya 24 persen yang mengatakan bahwa email marketing tidak berguna sama sekali.
 56 persen mengatakan bahwa mereka mendapatkan email marketing dengan jumlah yang banyak dalam sehari, sedangkan untuk email marketing yang tidak diinginkan mereka akan berhenti berlangganan dan atau malah mengabaikannya. Jadi dapat diketahui bahwa peluang agar pelangganmu kembali adalah melalui email marketing.Â
2. Kenali pelangganmu
Diinginkan atau bahkan menjadi bermanfaat adalah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh pelaku bisnis dalam membuat email marketing. Mengenali pelanggan adalah langkah awal yang harus dilakukan. Kenali apa yang mereka suka dan bagaimana kebiasaan pelangganmu adalah jalan untuk membuat konten dan design yang relevan untuk membuat email marketing. Saat bisnismu bergerak dibidang kuliner, kamu bisa sentuh hati mereka dengan aneka promo menarik tanpa syarat yang memusingkan dan berikan referensi makanan sehat atau makanan yang sedang hits tapi dengan harga yang terjangkau.Â