Mohon tunggu...
Higienis Indonesia
Higienis Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Spesialis solusi kesehatan udara

Sejak 2004, Higienis Indonesia dikenal sebagai spesialis di bidang solusi kesehatan dan higienis yang berkualitas. Kami berkomitmen untuk membantu Anda yang ingin memiliki lingkungan lebih bersih, lebih sehat, lebih hijau, dan lebih nyaman, serta bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti asma dan alergi, dengan menyediakan produk-produk penting seperti pembersih udara, penyerap lembap udara, pelembap udara, pewangi ruangan, dan pembersih uap. Kami juga menyediakan perangkat keamanan untuk melindungi lingkungan tempat Anda tinggal, yaitu kamera sekuriti.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tingkat Polusi Jakarta Menduduki Ranking Teratas Dunia

7 Agustus 2019   16:47 Diperbarui: 7 Agustus 2019   16:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini ramai berita melaporkan kondisi polusi di Jakarta yang semakin parah, beberapa sumber bahkan menempatkan Jakarta di urutan teratas di antara kota paling berpolusi di dunia.

Contohnya, berdasarkan laporan dari situs Air View (airview) pada tanggal 31 Juli 2019, tingkat polusi udara Jakarta terukur secara penilaian AQI (Air Quality Index) berada di angka 227. Hal ini berarti udara di Jakarta sangat tidak sehat.

AQI merupakan standar pengukuran kondisi udara yang dipakai di seluruh dunia. Pengukuran yang didapat dengan menjumlah 6 jenis polutan utama, yaitu PM 10 (partikel udara mikroskpik berukuran 10 mikron), PM 2.5 (partikel udara mikroskopik berukuran 2,5 mikron), karbon monoksida (CO), asam belerang (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon.

Angka AQI dapat berubah-ubah setiap waktu tergantung dari kegiatan di daerah tersebut seperti keramaian lalu lintas, emisi industri, dan kegiatan lainnya. Penilaian AQI dibagi menjadi 6 kelompok atau kategori, baik (0-50), cukup baik (51-100), tidak aman bagi yang sensitif seperti memiliki gejala asma atau alergi (101-150), tidak sehat (151-200), sangat tidak sehat (201-300), dan berbahaya (301-500).

Polusi udara di Jakarta sebenarnya bukan masalah baru, namun belakangan ini menjadi perhatian masyarakat luas semenjak adanya gugatan oleh masyarakat yang diajukan oleh perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Greenpeace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta.

Disertai bukti nyata dari beberapa stasiun pemantau udara yang dikelola oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dan BMKG, kelompok aktivis tersebut mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan membawa gugatan mengenai kualitas udara Jakarta yang semakin memburuk. Gugatan tersebut ditujukan kepada para pejabat provinsi DKI Jakarta, provinsi Jawa Barat, provinsi Banten, dan pemerintah Indonesia.

Selain membela hak-hak masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di kota Jakarta untuk dapat menghirup udara bersih, upaya tersebut juga bertujuan meningkatkan kesadaran atau awareness masyarakat terhadap bahaya polusi udara.

Masyarakat yang peduli dengan masalah polusi udara mulai menggunakan masker untuk beraktivitas di luar ruangan. Namun masker bukan solusi pencegahan yang efektif. Partikel PM 2,5 dan PM 10 masih dapat menembus masker karena ukuran yang sangat kecil sehingga tetap terhirup oleh hidung dan masuk ke dalam paru-paru.

Bagaimana dengan udara di dalam ruang? Di saat kita merasa aman karena sudah menutup pintu dan jendela untuk menghindari polutan dari memasuki ruangan, studi menunjukkan bahwa udara di dalam ruang mungkin 5 sampai 100 kali lebih kotor dari udara di luar. Hal ini disebabkan karena polutan dari luar masuk ke dalam ruang yang sudah tercemar dari kegiatan sehari-hari seperti memasak, wewangian insens, cat (tembok, rambut, kuku), obat pembersih rumah, obat pembunuh insek, dan lain-lain.

Untuk dapat mengatasi masalah polusi udara dalam ruang, diperlukan langkah seperti, membuat ventilasi, menyingkirkan barang yang tidak diperlukan, dan yang dapat jadi sarang pemicu alergi seperti karpet, tirai, dan lain-lain. Namun langkah yang paling efektif adalah dengan menggunakan pembersih udara di dalam ruang, untuk dapat terus-menerus membersihkan polutan.

Dari banyaknya pembersih udara, cara terbaik memilih adalah dengan melihat hasil kerja alat tersebut yang dapat dilihat dari stiker AHAM di box unit. AHAM memberikan penilaian kemampuan pembersih udara membersihkan debu, serbuk sari, asap rokok, dan saran ukuran ruang untuk alat tersebut. AHAM merupakan standar internasional yang dipakai untuk melihat kemampuan suatu pembersih udara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun