Mohon tunggu...
hifzilrifky
hifzilrifky Mohon Tunggu... mahasiswa

Hifzil Rifky, asal Bireuen, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konten Lelaki Feminim Dan Status Halal Haramnya Penghasilan

24 September 2025   23:23 Diperbarui: 24 September 2025   23:23 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan media sosial melahirkan profesi baru yang disebut selebgram. Mereka memperoleh penghasilan dari kerja sama iklan, endorse, dan promosi produk. Namun, muncul pertanyaan: bagaimana jika konten selebgram tersebut menampilkan laki-laki dengan gaya feminim? Apakah penghasilannya ikut haram?

Fenomena selebgram lelaki berpenampilan feminim bukan hal baru di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, gaya ini cukup sering muncul di media sosial, baik dalam bentuk konten komedi, hiburan, maupun iklan produk. Di Aceh, yang menerapkan Syariat Islam melalui Qanun, fenomena ini menjadi lebih sensitif, ada yang pro dan ada yang kontra.

Analisis Pro-Kontra di Media Sosial

1. Pihak Pro (Mendukung Akademisi)

Menganggap konten lelaki feminim melanggar norma agama dan budaya Aceh.

Mengaitkan dengan hadis Nabi yang melaknat laki-laki menyerupai perempuan (HR. Bukhari).

Berpendapat bahwa penghasilan dari konten tersebut bisa termasuk "penghasilan haram" karena terkait perbuatan yang terlarang.

2. Pihak Kontra (Membela Selebgram)

Menyatakan bahwa penghasilan selebgram berasal dari endorse produk halal seperti makanan, kosmetik halal, atau pakaian, sehingga uangnya tetap halal.

Menegaskan bahwa gaya feminim hanyalah ekspresi hiburan atau akting, tidak sama dengan benar-benar merubah identitas gender.

Mengingatkan bahwa hukum asal muamalah adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun