Mohon tunggu...
Hifdzi Ulil Azmi
Hifdzi Ulil Azmi Mohon Tunggu... PNS -

seorang Apoteker muslim, penulis lepas di surat kabar, bekerja untuk negeri. Tim Penyusun Laporan Kinerja dan Renstra Instansi Pemerintah. more info at hifdziua.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Narkoba: Serba-serbi Sejarah, Bahaya, dan Pencegahannya

15 Agustus 2013   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Satu setengah abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1834-1842, sejarah telah mencatat begitu berbahayanya narkoba. Salah satu peristiwa sejarah yang menarik perhatian diantaranya ialah perang Candu yang berlangsung di Cina.

Inggris memang cerdas dalam menerapkan taktik untuk mendapatkan hasil alam Cina. Tanpa mengeluarkan banyak uang, Inggris cukup menawarkan sutra dan teh yang Cina miliki dengan ganja.

Cina tentu tidak mau menukar ganja dengan sutra dan teh yang dimilikinya. Pada saat itu, Cina hanya ingin sutra dan tehnya ditukar dengan uang, alias dibeli bukan dibarter. Akhirnya didapatlah strategi untuk mengenalkan candu kepada rakyat Cina oleh Inggris. Semakin hari, semakin banyak rakyat Cina yang terjerat candu karena ketagihan. Banyaknya rakyat Cina yang ketagihan inilah yang pada akhirnya membuat Cina bukan hanya rela, melainkan dengan senang hati sutra dan tehnya dibeli dengan ganja!

Proses transaksi ini pun berlangsung dengan cukup lama dan makin hari makin banyak saja pasokan candu ke Cina. Rakyat Cina semakin ketagihan dibuatnya. Akhirnya disadari juga oleh sang raja bahwa efek candu telah merusak rakyatnya. Tak ada pilihan lain, China akhirnya menutup hampir semua pelabuhannya bagi kapal-kapal dagang Eropa. Tujuannya tiada lain untuk menghentikan pasokan candu yang masuk ke wilayah Cina.

Inggris tidak langsung kehabisan akal. Mengingat tingginya tingkat ketagihan rakyat China terhadap candu, Inggris berani menyatakan perang. Satu per satu wilayah Cina jatuh ke pangkuan Inggris. Tak lama setelah ini, Cina menyatakan diri menyerah kalah.

Kecanduan rakyat Cina termasuk anggota militernya membuat mereka mudah ditaklukan Inggris. Bisa dibilang, mereka sudah kalah sebelum berperang akibat efek candu yang masih menjerat mereka. Akibat kekalahan ini, Cina harus mengikuti berbagai ketentuan yang semakin merugikan bangsanya!

Itulah episode kelam bangsa Cina. Uraian Peristiwa tersebut hanyalah satu dari beragam cerita yang menyuratkan bahayanya mengonsumsi obat terlarang. Kita jelas tidak ingin seperti yang dialami oleh Cina kala itu. Kita tak ingin bangsa ini hancur dari dalam karena narkotik dan obat-obat terlarang (narkoba).

Narkoba dan tahap penyalahgunaannya

Narkoba sendiri bisa meliputi obat-obat golongan analgesik/penghilang rasa sakit jenis opium (morfin, heroin), ganja, amfetamin (shabu-shabu, ekstasi atau DMDA), kokain, dan obat-obat penenang seperti senyawa turunan barbital. Paling sedikit, kelima jenis inilah yang sering disalahgunakan karena sifatnya yang tidak hanya addiktif, tetapi juga sangat merusak tubuh.

Sebelum mengetahui bahaya narkoba, maka sangat penting bagi kita untuk mengetahui terlebih dahulu tahapan-tahapan dalam penyalahgunaan narkoba.

Ada empat tahap dalam penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang. Pertama ialah sekedar tahap coba-coba alias ingin tahu. Pada tahap ini banyak dari mereka yang bisa berhenti. Kedua adalah pemakai regular, alias memakainya kadang-kadang namun tak sering. Pada tahap ini belum ada perubahan mendasar yang dialami pemakai. Mereka umumnya tetap melakukan rutinitas sebagaimana mestinya seperti sekolah, kuliah dan ke kantor. Beranjak pada tahap ketiga adalah ketagihan. Pemakai sudah mulai merasa berkeinginan untuk memakainya berulang-ulang karena perasaan nyaman. Namun, pada tahap ini pengguna masih memiliki kesempatan untuk berhenti. Dan terakhir adalah tahap ketergantungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun