Mohon tunggu...
HIDAYAT
HIDAYAT Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan,Pendakwah

saya adalah praktisi pendidikan, saat ini tengah menempuh pendidikan pada program Pascasarjana S2 Prodi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang sebelumnya di STAI Yamisa Soreang Bandung Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya juga merupakan aktivis di lembaga/ organisasi Islam di Kabupaten Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menembus Batas Pendekatan Inovatif Profesor Rusdiana Dalam Membangun Kecerdasan Analitis dan Pedagogis Mahasiswa

11 Mei 2024   22:16 Diperbarui: 11 Mei 2024   22:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar https://www.kompasiana.com/hidayatpascasarjana

Menembus Batas Pendekatan Inovatif Profesor Rusdian dalam Membangun Kecerdasan Analitis dan Pedagogis Mahasiswa

Oleh Hidayat

Pendidikan tidak hanya tentang mengisi pikiran dengan informasi, tetapi juga tentang membentuk karakter dan membangun kemampuan yang relevan dengan tuntutan zaman. Hal ini tercermin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menekankan pentingnya mengembangkan peserta didik yang memiliki iman, moralitas, kreativitas, dan kemampuan analitis tingkat tinggi.

Dalam konteks ini, Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM. Guru Besar MPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung menonjol sebagai figur pendidik yang menghadirkan pendekatan inovatif dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penulisan analisis metodologis dan implikasi pedagogis. Tidak sekadar menyampaikan materi secara mekanis, Profesor Rusdian membawa mahasiswanya dalam sebuah perjalanan intelektual yang menantang dan membangun.Di lihat dari perspektif agama, kita dapat merujuk kepada beberapa ayat Al-Quran dan hadis:

Pertama Kemampuan Analitis dan Pemikiran Kritis:

   Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 sumber gambar https://quran.nu.or.id/ash-shaff/5
 sumber gambar https://quran.nu.or.id/ash-shaff/5

(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku, mengapa kamu menyakitiku? Padahal, kamu sungguh mengetahui bahwa aku adalah utusan Allah kepadamu." Maka, ketika mereka berpaling (dari perintah Allah), Allah memalingkan hati mereka (dari kebenaran). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (Surah Al-Saff, 5)

   Ayat ini menggarisbawahi pentingnya pemikiran kritis dan kejernihan hati dalam mencari kebenaran. Profesor Rusdian, dengan mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan mandiri, mencerminkan nilai-nilai yang dianjurkan dalam ayat ini.

Kedua Pentingnya Pembelajaran yang Efektif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun