Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Pakar Kebijakan Publik

Achmad Nur Hidayat (Born in Jakarta) previously earned Master Public Policy on Economic Policies from Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) and from Tsinghua University, Beijing China in 2009. He had an executive education from Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA in 2012. He is currently assisting and providing recommendation for both the Supervisory Board of Central Bank of Indonesia and Government of Indonesia in the effort to increase sustainable economic growth, maintain the financial system stability and reinvent human resources capacities in line with technological disruption. He was Chairman of Student Boards (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bangkitnya The Power of Netizen dalam Penegakan Hukum, Petanda Apa?

18 Agustus 2022   17:29 Diperbarui: 18 Agustus 2022   17:35 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diambil dari Kompas.com

Beberapa pekan ini publik dihebohkan oleh kasus pembunuhan Brigadir Yoshua yang diduga dilakukan oleh Ferdy Sambo dan menyeret lebih dari 30 polisi lainnya ke dalam pusaran kasus ini. 

Disusul oleh kasus ancaman terhadap karyawan Alfamart yang memposting video pencurian coklat yang dilakukan oleh seorang ibu dari keluarga berada berinisial MA.

Kedua kasus di atas menimbulkan reaksi keras dari masyarakat karena menyentuh rasa keadilan yang seolah-olah keadilan itu hanya milik orang yang kaya dan punya kuasa. 

Tentunya masyarakat mempunyai rasionalitas yang tidak bisa diintervensi, jika ada kejadian yang bertolak belakang dengan rasa keadilan dimata masyarakat maka masyarakat tentu akan bersuara.

Pada kasus terbunuhnya Brigadir Yoshua yang terasa sangat janggal dalam pandangan masyarakat sehingga memunculkan tekanan yang menuntut lembaga-lembaga penegak hukum bertindak secara profesional, jujur dan transparan. 

Kejanggalan sekecil apapun tidak luput dari sorotan masyarakat.

Berbeda dengan kasus pencurian coklat yang dilakukan oleh MA, masyarakat bereaksi langsung sehingga mengetuk nurani seorang pengacara senior Hotman Paris untuk membela karyawan Alfamart sebagai pihak yang tertindas yang akhirnya berujung kepada permintaan maaf dari pihak MA melalui proses mediasi.

Kasus-kasus tersebut secara intensif mendapat pengawalan dari masyarakat. Tentunya masyarakat melakukan hal ini untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan benar sehingga keadilan dirasakan kehadirannya ditengah masyarakat.

Peran serta masyarakat yang aktif dalam mengawali berbagai kasus ini tentunya sesuatu yang sangat positif. 

Artinya masyarakat mempunyai kesadaran hukum dan peduli dengan tegaknya keadilan di negara ini. 

Tapi disisi lain, jika masyarakat terus menerus mengawal kasus-kasus yang sedang terjadi artinya ada semacam distrust dari masyarakat terhadap para penegak hukum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun