Mohon tunggu...
Hidayat
Hidayat Mohon Tunggu... Sebagai mahasiswa

Bangsalsari, jember, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Tokoh dan Inovasi Ilmiah Pada Masa Keemasan Peradaban Islam

9 Oktober 2025   14:51 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Peradaban Islam pada abad ke-8 hingga ke-13 Masehi merupakan salah satu periode keemasan dalam sejarah peradaban manusia. Pada masa ini, umat Islam telah mencapai kemajuan pesat di berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains. Ilmu pengetahuan menjadi fondasi penting bagi kemajuan peradaban manusia, memungkinkan pemahaman dan pengembangan untuk menghadapi berbagai fenomena alam dan kehidupan. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan merupakan proses evolusi berkelanjutan yang dicirikan oleh temuan baru di setiap periode. Karakteristik dan temuan ini dibentuk oleh akulturasi budaya dan dipengaruhi oleh aspek sosial, budaya, dan politik yang dinamis. Selain itu, para intelektual pada setiap masa berperan penting dalam menentukan objek material studi yang relevan dengan kebutuhan zamannya. Para ilmuan Muslim terkemuka, seperti Al-Khawarizmi, Ibn Sina, dan Al-Razi, memiliki peran fundamental dalam kemajuan beragam bidang ilmu, mencakup matematika, kedokteran, astronomi, filsafat, kimia, dan geografi. Secara spesifik, Al-Khawarizmi dihormati sebagai "bapak aljabar" karena kontribusi matematisnya yang menjadi fondasi bagi aljabar modern. Demikian pula, karya monumental Ibn Sina, yaitu "Al-Qanun fi al-Tibb" (Kanon Kedokteran), memberikan pengaruh medis yang sangat signifikan dan berkelanjutan di seluruh dunia selama berabad-abad. 

Pembahasan

Kontribusi Peradaban Islam terhadap Ilmu dan Teknologi

Al-Khawarizmi

Matematika adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang sangat dipengaruhi oleh kekayaan intelektual Islam. Dalam karyanya yang disebut AlKitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, ilmuan Al-Khawarizmi dari abad kesembilan menawarkan uraian logis tentang persamaan kuadrat dan linier, yang berfungsi sebagai dasar untuk aljabar kontemporer. Selain itu, istilah "algoritma" berasal dari nama Al-Khawarizmi dan berasal dari istilah bahasa latin "algoritmi". Istilah ini merujuk pada prosedur sistematis dalam menyelesaikan masalah konsep yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti perhitungan zakat, pembagian warisan, dan penentuan arah kiblat.

Ibn Sina

Ibnu Sina (980--1037 M) lahir di Afsyanah, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan), pada masa Dinasti Abbasiyah yang merupakan pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan filsafat. Melalui Al-Qanun fi al-Tibb, Ibnu Sina merumuskan dasar-dasar ilmu kedokteran meliputi diagnosis, gejala klinis, dan pengobatan. Ia mengedepankan daobservasi dan eksperimen sebagai dasar dalam diagnosa penyakit, meletakkan fondasi kedokteran berbasis bukti. Selain itu, ibnu Sina juga memberikan kontribusi besar melalui karya-karyanya, yaitu Kitab al-Shifa (Ensiklopedia ilmu pengetahuan dan filsafat), dan Filsafat (mengintegrasikan logika Aristotelian dengan teologi Islam).

Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, Biasa juga dikenal sebagai Abu Bakr al-Razi, yaitu seorang tokoh polimatik yang cemerlang, dikenal luas karena kemahirannya sebagai penerjemah dan sarjana di bidang kedokteran, farmasi, dan filsafat. Selain menghasilkan karya-karya orisinalnya sendiri yang signifikan, kontribusinya juga mencakup upaya penerjemahan yang kritis. Di mana ia berhasil mengalihbahasakan karya-karya penting dari tokoh-tokoh besar seperti Galen dan Hippocrates ke dalam bahasa Arab. Berkat warisan intelektualnya yang mendalam dan kontribusinya yang tak ternilai bagi praktik medis, Abu Bakr al-Razi diakui secara luas dan dianggap sebagai salah satu dokter terkemuka dalam sejarah peradaban Islam dan dunia.

Sejarah Perkembangan Ilmu Ilmiah Pada Masa Keemasan Islam Periode Modern Dan Kontemporer

Periode modern ditandai dengan kebangkitan Barat yang dipengaruhi oleh warisan pemikiran rasional Islam. Pada abad ke-19 hingga awal ke-20, dunia umat Islam mengalami upaya pembaruan keilmuan yang dipelopori tokoh-tokoh seperti Muhammad Abduh dan Jamaluddin al-Afghani, yang memadukan sains Barat dengan tradisi Islam. Lembaga pendidikan Islam modern seperti Al-Azhar dan Universitas Islam Madinah mengintegrasikan kurikulum klasik dengan sains dan teknologi terkini. Era modern juga membawa transformasi melalui kolaborasi global dan teknologi digital, dengan digitalisasi naskah kuno serta kerja sama penelitian internasional untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan, teknologi, dan sosial.

Periode kontemporer ditandai dengan upaya untuk merekonstruksi dan merenovasi, serta kemajuan dalam inovasi teknologi di berbagai bidang. Teori-teori dalam bidang sosial, eksakta, dan filsafat biasanya dievaluasi dan didekonstruksi dengan cara ini. Sementara itu, kemajuan pesat dalam teknologi menghasilkan inovasi terbaru dan canggih yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, dunia Islam kontemporer juga menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi di era modern melalui perubahan paradigma keilmuan. Mulai dari digitalisasi naskah kuno, platform pembelajaran online, hingga penelitian kolaboratif lintas negara, revolusi digital melalui internet telah memiliki dampak besar terhadap penyebaran ilmu. Didukung oleh pusat inovasi modern, dunia Islam mengembangkan model keilmuan terpadu yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Pendekatan multidisipliner dan interdisipliner menjadi ciri khas pengembangan ilmu pada masa ini, menjawab kompleksitas dunia kontemporer.

Penutup

Peradaban Islam pada masa keemasan Islam (abad ke-8 hingga ke-13 Masehi) menjadi periode penting yang menghasilkan kemajuan besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tokoh-tokoh seperti Al-Khawarizmi dan Ibn Sina memainkan peran sentral dalam perkembangan matematika, kedokteran, dan sains secara umum. Inovasi ilmiah selama masa ini didukung oleh faktor sosial, budaya, dan politik yang mendorong akulturasi dan kolaborasi intelektual, serta penerjemahan karya-karya penting dari budaya lain. Selain itu, perkembangan ilmu pengetahuan ini tidak hanya berdampak pada masa itu, tetapi juga memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu di dunia Barat dan kontemporer, serta menginspirasi inovasi dan kemajuan teknologi di era modern dan masa kini.

Tag: Peradaban Islam, Ilmu Pengetahuan, Tokoh Ilmuan Muslim, Inovasi Ilmiah

Daftar Pustaka

Alvianti, M. D., Adila, A., & Kusumaningrum, A. (2025). ISLAM SEBAGAI PILAR PERADABAN ILMU PENGETAHUAN DUNIA: SEBUAH KAJIAN ATAS KONTRIBUSINYA TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU DAN KEBUDAYAAN. Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam, 23(2), 303-313.

Bahri, S. (2025). Kontribusi Peradaban Islam terhadap Sains dan Teknologi: Refleksi untuk Masa Depan Digital. Arba: Jurnal Studi Keislaman, 1(2), 111-128.

Lubis, Lismaya, et al. "Warisan Ilmiah Kuno dan Pendidikan Islam (Sebuah Kajian Literasi dalam Sejarah Pendidikan Islam)." EDU-RILIGIA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Dan Keagamaan 8.2 (2024).

Melati, Anggun Putri. "Sejarah Perkembangan Ilmu di Barat dan Dunia Islam: Dari Abad Kuno, Pertengahan, Modern Hingga Kontemporer." Jurnal Pesona Indonesia 2.2 (2025): 88-94.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun