💻 Hacker Etis
🔍 Fact Checker
🚀 Entrepreneur
🎬 Creator
Si Hacker Baik Hati
Reza, 23 tahun, sering begadang buat nyari bug di sistem pemerintah. Bukan buat hack atau cari untung—dia malah lapor ke pihak terkait supaya keamanannya diperbaiki. Gratis. Tanpa minta imbalan. "Gue ngerasa ini cara gue berkontribusi. Daripada nganggur scroll TikTok mulu," katanya santai sambil nyeruput kopi.
Ibu-Ibu Anti Hoaks
Bu Dina aktif di komunitas fact-checking. Setiap ada info mencurigakan di grup arisan atau keluarga, dia langsung cek. Nggak asal forward. "Kalau hoaks tentang kesehatan atau SARA, bahaya banget. Bisa bikin orang celaka atau berantem. Jadi harus teliti," jelasnya.
⚡ Cara Musuh Menyerang: Lebih Canggih dari yang Lo Kira
4 Fase Serangan Digital
🎭Fase 1: Infiltrasi
Akun palsu bangun kredibilitas berbulan-bulan
🎯Fase 2: Pemetaan
Riset isu sensitif: agama, suku, ekonomi
💣Fase 3: Serangan
Narasi provokatif disebarkan massal oleh bot
🔄Fase 4: Amplifikasi
Kita jadi senjata tanpa sadar
⚠️ INGAT: Korban yang paling efektif adalah yang nggak sadar dia lagi diserang. Pas lo share hoaks, lo bukan korban lagi—lo jadi senjatanya musuh!
✅ 7 Hal Simpel yang Bisa Lo Lakukan Sekarang
1.⏸️ Jeda 5 Menit Sebelum Share
Lihat info menarik? Tunggu dulu. Cek faktanya. Kalau nggak yakin, jangan disebarkan. Simple tapi powerful.
2.🚨 Jangan Cuma Scroll, Lapor!
Ketemu ujaran kebencian atau hoaks berbahaya? Ada tombol "laporkan" di semua platform. Pencet aja. Kontribusi kecil, dampak besar.
3.🔐 Amankan Akun Digital Lo
Password beda-beda tiap akun. Aktifin two-factor authentication (2FA). Update aplikasi rutin. Ini basic hygiene di dunia digital.
