Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Saran Juri IMB: Berlatihlah dengan Kucing

18 Oktober 2012   04:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:43 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Menyaksikan pentas Indonesia Mencari Bakat (IMB) pada Sabtu, 13 Oktober 2012 lalu membuat saya karena sedih salah satu juri mengatakan kalimat yang salah berulang kali pada sebuah tayangan yang sifatnya nasional. Tayangan itu ditonton oleh banyak orang termasuk siswa sekolah yang belajar tentang bahasa.

Memangnya apa yang terjadi pada malam itu?

Salah satu juri yang dibilang 'lebay' dan 'blink-blink' oleh juri lain selalu menggunakan kata 'kucing' yang dibaca dengan logat kebarat-baratan saat menyarankan kepada peserta yang baru saja tampil. Begini yang dikatakannya: "Kamu harus sering berlatih dengan 'kucing' supaya pada penampilan yang lain bisa lebih baik".

Berlatih dengan kucing? Kalau kontestan yang disarankan adalah penyanyi, maka itu berarti juri itu menyarankannya berlatih dengan kucing. Emang kucing bisa menyanyi ya?

Bercanda? Mungkin... Sebab, kucing itu diucapkan seperti orang asing yang baru belajar bahasa Indonesia.

Hehehehe... sebenarnya yang dimaksud oleh juri itu adalah COUCHING. Kalau diucapkan dengan benar, maka COUCHING akan seperti KUCING yang diucapkan dengan logat kebarat-baratan.

Ini yang membuat kalimat tersebut kehilangan maknanya. Berlatih dengan KUCING untuk menyanyi jelas bukan sebuah saran yang tepat. Namun berlatih dengan COUCHING untuk menyanyi juga tidak tepat jika diartikan dengan benar.

Berlatihlah dengan COUCH adalah kalimat gado-gado yang lebih baik walaupun secara tata bahasa masih campur aduk Indonesia-Inggris. COUCH artinya pelatih. Jadi 'berlatihlah dengan COUCH' dapat diartikan 'berlatihlah dengan pelatih'.

Mengapa juri itu menggunakan kalimat yang kalau diucapkan menjadi 'berlatihlah dengan KUCING'? Sederhana, ingin tampil beda! Apakah cara yang dipilihnya akan menaikkan rate-nya? Saya tidak tahu, tetapi kayaknya memang jika terdengar fasih menggunakan istilah asing sepertinya menaikkan rate seseorang.

Jika ia mengatakan 'berlatihlah dengan COUCH', saya pikir itu lebih dapat diterima. Ada perbedaan arti antara COUCH dan COUCHING, yang pertama bicara tentang orangnya sedang yang kedua bicara tentang prosesnya.

Menurut saya, penggunaan kosa kata asing dalam bahasa lisan sepertinya masih dapat diterima selama makna kalimat itu tidak berubah. Ini yang saya pahami tentang bahasa lisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun