Mohon tunggu...
Hawin Fizi Balaghoni
Hawin Fizi Balaghoni Mohon Tunggu... Aktivis Kemanusiaan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Alumni Universitas Negeri Surabaya. Pedagang Kecil dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Menulis Menjadi Hobi - Traveler - Marketing.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilu Bupati Lumajang 2018

25 April 2018   00:57 Diperbarui: 25 April 2018   01:20 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada(KOMPAS/PRIYOMBODO)

Dulur Dewe itu entah Kyai atau Tidak, yang PASTI ada kebersamaan dalam rasa bersaudara.

Masa pemilihan bupati di Kabupaten Lumajang sudah semakin dekat. Sepatutnya janganlah bersua untuk mengunggulkan calon bupati, sebab PASTI akan ada perdebatan selera walaupun dengan Dulur Dewe atau Pak Kyai. Artinya saya ingin keluar dari iklan setiap hari yang terus menerus membanjiri berbagai media dan jadwal kampanye di kabupaten Lumajang.

Sebab saya ini pemilih, dan tidak ingin berharap apa-apa dari yang saya pilih. Mengapa? Sebab saya melihat ajang pilihan calon bupati bukan untuk narsis dan mencari panggung, saya lebih suka memandang situasi ini sebagai situasi kontemporer yang akan segera usai layaknya perahu kertas yang tenggelam di dermaga sungai.

Saat ini sudah tidak banyak yang rahasia lagi, bahkan benar sangat terbuka. Padahal apa saja yang "rahasia" tentunya akan lebih menarik. Apa yang ada di belakang panggung tentu lebih menggoda dari apa yang terlihat di depan penonton. Suasana rahasia yang mulai memudar dengan adanya sikap narsis justru membuat pemilu terasa mudah tertebak.

Mohon jangan membuka rahasia pilihan anda, biar kita seru-seruan dalam rasa penasaran. Toh kita juga bukan tim sukses, jadi tidak ada salahnya untuk menjaga rahasia pilihan.

Memilih pemimpin juga bukan persoalan cinta buta. Maka harus dengan pikiran yang jernih, sabar, suasana hati yang adem. Kalau kita panas-panasan di media sosial, apa coba untungnya?

Saya yakin itu hanya akan menambah persoalan saja. Wes mending kita berkiprah dengan rahasia dan tidak menjatuhkan wibawa yang bukan pilihan kita. Tetap rahasia !! 

untuk memilih saling menjaga perasaan dalam pilihan yang berbeda.

imag0373-5abe215acf01b46d522f2482.jpg
imag0373-5abe215acf01b46d522f2482.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun