Mohon tunggu...
Hesty Nainggolan
Hesty Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengetahui banyak hal dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Desa Penglipuran Sebagai Contoh Pengelolaan Pariwisata yang Baik

25 Juni 2022   16:14 Diperbarui: 25 Juni 2022   16:20 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan kaya akan budaya. Kekayaan yang dimiliki Indonesia ini menjadi potensi dan daya tarik bagi pariwisata di Indonesia oleh karena itu, pariwisata harus dikelola dengan baik. Pengelolaan yang baik dapat menjaga kelestarian alam dan budaya dan juga membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal. Ada 4 kriteria destinasi pariwisata berkelanjutan berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan:

  • Pengelolaan destinasi berkelanjutan
  • Pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal
  • Pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung
  • Pelestarian lingkungan

Desa Penglipuran merupakan salah satu desa yang termasuk dalam destinasi wisata berkelanjutan. Desa Penglipuran dapat menjadi contoh desa dalam melestarikan kebudayaan dan lingkungan. Desa Penglipuran berada di wilayah Kelurah Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali

Desa Penglipuran dikelola dengan memegang komitmen menjaga dan mempertahankan kelestarian tradisi dan budaya.

Desa Penglipuran juga mengelola penginapan. Masyarakat di desa Penglipuran diajak untuk ikut terlibat dengan menyediakan satu atau beberapa kamar untuk wisatawan yang ingin tinggal dan merasakan suasana desa Penglipuran. Sehingga masyarakat desa Penglipuran juga dapat merasakan manfaat ekonomi.

Walaupun menjadi destinasi wisata masyarakat tetap bisa menjalankan kegiatan adat dan budaya dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak ada pembatasan kegiatan budaya akibat pengunjung. Desa Penglipuran menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang sehingga konsep pembangunan desa menggunakan konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Pengelolaan sampah mandiri diterapkan di Desa Penglipuran. Setiap orang bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan termasuk pengunjung. Dengan sistem yang dijalankan, desa Penglipuran menjadi desa Terbersih.

Pengelolaan desa Penglipuran yang baik memberikan desa ini begitu banyak penghargaan. Sistem Pengelolaan desa dan kerjasama dengan masyarakat dalam menjalakan desa Penglipuran sebagai destinasi wisata berkelanjutan memberikan contoh yang nyata dan dapat diterapkan diberbagai destinasi yang ada di Indonesia. Potensi pariwisata di Indonesia sendiri sudah memberikan keuntungan namun dengan pengelolaan destinasi wisata yang baik dapat meningkatkan keuntungan yang lebih besar lagi dan potensi yang dimiliki Indonesia tidak hanya dirasakan oleh pemerintah, organisasi swasta atau pengunjung saja tetapi juga dirasakan oleh masyarakat lokal.

Referensi : Begini Pengelolaan Desa Adat Penglipuran hingga Mendapat Banyak Penghargaan-Tribunnews.com

Intip Yuk, Daya Tarik yang Ditawarkan Desa Penglipuran Bali!-Indonesia.travel.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun