Mohon tunggu...
Hesti CS
Hesti CS Mohon Tunggu... Lainnya - Bank Indonesia

Analis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

GNPIP: Senjata Menekan Inflasi Ketahanan Pangan

2 Desember 2023   14:44 Diperbarui: 2 Desember 2023   15:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peningkatan jumlah penduduk seolah menjadi dua sisi mata uang dengan membuka peluang baru sekaligus tantangan. Di satu sisi peningkatan jumlah penduduk membuka peluang pasar lebih luas untuk aktivitas ekonomi, sementara di sisi lain menjadi beban dalam berbagai aspek lain, termasuk di antaranya adalah kebutuhan pangan masyarakat.

Pada batas tertentu, jumlah penduduk yang sangat banyak dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara supply dan demand. Hal ini pun dapat berdampak pada kenaikan harga bahan kebutuhan pangan. Pada akhirnya, situasi ini akan melahirkan inflasi.

Tantangan Ketahanan Pangan

Sektor pertanian Indonesia adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja mencapai 29,4 persen. Sektor pertanian pun memberi kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 12 persen. Hanya saja pertumbuhan nilai tambah pertanian relatif fluktuatif.

Tren ini dapat dilihat dari data selama beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi pertanian pada puncak pandemi COVID-19 2020 mencatatkan angka positif 1,77 di saat pertumbuhan ekonomi makro justru mencatatkan minus 2,57 persen. Sementara itu pada 2022 pertumbuhan pertanian justru hanya sebesar 2,25 persen di saat ekonomi makro tumbuh 5,3 persen.

Ancaman krisis pangan dan energi kerap dialami oleh negara dengan berpendapatan rendah karena adanya ketergantungan terhadap impor. Hal ini juga didorong beberapa aspek lainnya seperti eskalasi risiko global.

Apa Itu GNPIP?

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan alias GNPIP adalah sebuah gerakan untuk menggaungkan berbagai langkah dalam rangka mengendalikan supply sehingga berdampak pada pengendalian harga komoditas pangan. Kendati inflasi yang terjadi di Indonesia saat ini masih cukup terkendali, pemerintah tetap perlu melakukan berbagai tindakan untuk memastikan kebutuhan bahan pangan tetap terjaga.

Tahun ini GNPIP mengusung tema "Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan". Hal ini pun sejalan dengan lima arahan Presiden Republik Indonesia guna memastikan inflasi tetap terkendali, yakni sebagai berikut.

  1. Mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui penguatan cadangan pangan daerah dan intervensi pasar.
  2. Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara memperkuat kebutuhan sarana/prasarana pertanian.
  3. Melakukan integrasi neraca pangan daerah dan data stok dan dalam upaya menyusun kebijakan pengendalian inflasi.
  4. Memperkuat infrastruktur dan rantai pasok sehingga distribusi produk, baik barang maupun jasa, bisa menjadi lebih lancar.
  5. Memperkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi, dengan tujuan menjaga ekspektasi inflasi.  

Tujuh Program GNPIP 

Inflasi yang terjadi secara multidimensi membutuhkan kerja sama yang solid dan selaras terutama antara pemerintah dan Bank Indonesia. Oleh sebab itu, tujuh program unggulan GNPIP pun lahir dengan mencakup beberapa hal seperti berikut:

  • Dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar, pasar murah, atau SPHP
  • Penguatan ketahanan pangan strategis
  • Perluasan kerja sama antardaerah (KAD)
  • Dukungan subsidi ongkos angkut
  • Peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan
  • Peningkatan infrastruktur teknologi, pin informasi dan komunikasi
  • Penguatan koordinasi dan komunikasi guna menjaga ekspektasi

Salah satu momen yang paling menantang adalah menjelang hari-hari besar seperti Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Bank Indonesia menyatakan komitmennya untuk menjaga inflasi tetap terkendali terutama untuk volatile foods alias VF.

Saat lebaran kemarin misalnya, guna memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik, para stakeholder perlu melakukan usaha yang lebih.  Memasuki Ramadan pun beberapa program secara khusus diselenggarakan, mulai dari pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, memastikan kelancaran distribusi, mengoptimalkan operasi pasar murah, hingga sinergi pengawasan.

Kerja sama TPID pun harus diperketat. Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan kontribusi sebesar 25% misalnya harus bisa memberi motivasi pada daerah lainnya sehingga semangat untuk terus memperkuat ketahanan pangan strategis di masing-masing daerah tetap terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun