Mohon tunggu...
Julius Manihuruk
Julius Manihuruk Mohon Tunggu... -

hesperonesia.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Atlantis [IV]: Jaman Perunggu [...dan Beternak Ayam]

27 November 2012   09:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:36 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Implementasi Jaman Perunggu di Eropa datangnya dari Atlantis. Penduduknya juga yang pertama kali memproduksi besi. " (Ignatius Donelly-"Atlantis:The Antediluvian World")

. Jaman Perunggu dimulai sekitar 5000-6000 tahun yang lalu sekaligus menjadi salah satu tonggak sejarah terpenting dalam bidang pelogaman. Perunggu di buat dari peleburan yang kompleks dari logam tembaga dan timah dan masih di produksi hingga sekarang. Mediterania miskin timah, kontradiksi dengan Asia Timur dan Asia Tenggara sebagai sumber timah terbesar di dunia baik dari jaman kuno hingga sekarang [1]. Tetapi pada saat itu timah bukanlah satu-satunya indikasi perdagangan, karena para arkeologi telah menemukan cengkeh-cengkeh di dalam bejana kapal di Suriah (Kanaan) dengan bukti penanggalan setidaknya tahun 1721 SM [2]. Bangsa Fenisia ternyata telah membawa cengkeh di awal kelahiran aksaranya, bahkan lebih awal lagi, kira-kira tahun 3000 SM, Mesopotamia telah menggunakan tumbuhan khas Maluku itu untuk daging yang sudah tidak segar lagi, sekaligus untuk pengobatan panas-dalam [3]. . artifak jaman perunggu

. Karena jaman keemasan perdagangan cengkeh antara Nusantara dengan pedagang-pedagang dari berbagai bangsa seperti India, Arab, Eropa, di era Masehi, atau masih beberapa ribu tahun kemudian, maka cengkeh tentunya di konsumsi sendiri oleh Sumer dan Fenisia. Hubungan dagang yang sudah terjalin sejak awal peradaban ini menandakan mereka berkomunikasi dengan bahasa yang sama, atau setidaknya di mengerti oleh Sumer, Fenisia, dan Maluku. Sumer sendiri menyebut orang laut ini dengan nama Magan dan Meluhha (Melukha). Hubungan ketiganya sebenarnya wajar jika di lihat dari apa yang tertulis di dalam dialog Kritias. Plato menulis bahwa di awal kehidupan, ada dua komunitas yang berbeda yang ia ibaratkan sebagai ‘gembala’ dan ‘pelaut’. Kanaan dan Sumeria adalah bangsa pelaut berorientasi ke hilir sekaligus pendiri kota-kota pelabuhan pertama di Timur Jauh yang tentunya mempunyai tradisi yang sama dengan pelaut-pelaut ulung Austronesia. Sumer (Akkad: Sumeru, Ibrani: Shinar, Mesir: Sangr/Sangir) merupakan peradaban tertua di dunia termasuk yang pertama menyumbangkan ilmu-ilmu peradaban seperti; literatur, irigasi, hukum, agama, ilmu-ilmu ukur (aritmatika, geometri, kalender, arsitektur), dan sebagainya. Kota-kota Sumer adalah yang pertama memulai peradaban agrikulturnya sejak 5300 SM dan perkembangan sistem penulisannya sudah di mulai sejak 3500 SM [4]. Karya-karya literatur Sumer adalah yang tertua di dunia [5] yang tetap terjaga hingga era Babilonia, lalu berkembang hingga Timur Tengah dan Mediterania, dan memberi kontribusi yang tidak sedikit khususnya kepada Yunani dan Yahudi. Misalnya saja, dua dari empat sungai taman Eden bernama Tigris dan Euphrat. Nama Eden (dn; berlimpah, subur) sendiri mungkin berasal dari kata Sumer, Edin (daratan). Kemudian kisah Air Bah Ziusudra (Babilon: Utnaphistim, Ibrani: Nuh, Yunani: Deukalion), kisah Enmerkar dan penguasa dari Aratta (kisah menara Babel/ kekacauan bahasa/ Etemenanki), Ratapan kota Ur (Kitab Ratapan) [6][7][8], juga kisah Kain dan Habil, yang mirip dengan perselisihan petani dan penggembala Lahar dan Ashnan, juga Enten dan Emesh (musim panas dan dingin). Menariknya, ada puluhan versi yang mirip legenda-legenda tersebut di Indonesia Timur sehingga oleh Stephen Oppenheimer di simpulkan sebagai perselisihan dua bangsa besar serumpun Melanesia Utara (yang bertutur Austronesia) dan Melanesia Selatan (yang bertutur Papua) dan di buat bab-nya tersendiri di dalam bukunya (East in Eden). Selain itu bahasa Sumer tidak sama dengan rumpun Indo-Eropa (India, Yunani, Eropa) atau Afro-Asiatik (Mesir, Berber, Semit, dsb). Meski sudah lama punah, Paul Kekai Manansala, mendapatkan banyak kata-kata Sumer di dalam rumpun Austrik (Asia Tenggara, Asia Selatan, Oceania) [9]. Apalagi di samping cengkeh, Sumer juga menggunakan kerbau Asia, kemungkinan berasal dari jenis Asia Tenggara (kerbau rawa, swamp buffalo, bubalus bubalis carabanesis) ketimbang kerbau India (kerbau sungai, river buffalo, bubalus bubalis bubalis), seperti yang terlihat pada segel buatan milenium ke-3 SM di bawah ini [10]. .

13517242681526266744
13517242681526266744
Seal of Sharkalisharri millenium ke 3 SM Sumeria (De Clerq Collection)

. API DARI LANGIT Di dalam dialog Timaeus tertulis bahwa ketika Solon menceritakan manusia pertama dan pahlawan banjir, si pendeta menambahkan kisah api Phaeton yang jatuh dari langit. Menariknya di dalam Bible terdapat kisah Ayub yang menulis fenomena alam ini. Ayub (Iyov, Aiow, Ayaw) adalah seseorang yang bernasib malang karena kekayaannya hilang dan keluarganya tewas. Dalam kepasrahannya ia menulis apa yang telah menimpa dirinya dalam bentuk syair, termasuk berita-berita buruk yang ia dengar dari para pekerjanya;

"Api Tuhan telah jatuh dari langit dan telah membakar domba-domba, dan para pekerja, dan telah melahap mereka, dan aku sendiri yang luput dan memberitahukan berita ini kepadamu...” (Ayub 1:16)
“….Dan lihatlah, ada angin besar(badai) datang dari padang gurun, dan menghantam keempat penjuru rumah, dan rumah itu menimpa orang-orang muda (putra-putri Ayub), dan mereka mati; dan hanya aku sendiri yang terluput untuk memberitahu secara langsung kepadamu." (Ayub 1:19)

Ayub mempunyai 7000 ekor domba,  3000 ekor onta, 500 pasang lembu, 500 keledai betina, dengan banyak pekerja membuatnya sebagai orang terkaya di wilayah timur (ayat 3). Bayangkan, dari jumlah dombanya saja Ayub pasti membutuhkan sebuah lahan yang sangat luas. Tetapi sebuah api yang cukup besar turun dari langit dan menewaskan para pekerja dan ternak-ternaknya. Belum lagi datangnya bencana susulan berupa topan badai yang menghancurkan rumah dan menewaskan putra-putri Ayub. Menakjubkan memang, betapa 'curhat' Ayub justru menjadi orang yang merekam fenomena alam ini. Apalagi berdasarkan kronologi, kehidupan Ayub sebelum kehidupan Abraham. Perlu di ketahui juga jika Ayub dan Nuh adalah dua karakter utama Bible yang masing-masing terkait dengan bencana api dan air, sekaligus mewakili dua komunitas berbeda (gembala dan pelaut), mirip dengan leluhur Yunani dan Mesir yang masing-masing bermukim di hulu dan hilir negeri Atlantis. . Salah satu catatan sejarah yang menarik di Jaman Perunggu adalah bangsa Maya, Mesir, dan Hindu memulai era baru di waktu yang hampir bersamaan. Maya memperlakukan kalender baktun dimulai dari 11 Agustus (atau 6 September) 3114 SM [11] dan berakhir 5126 tahun kemudian (Desember 2012). Di waktu yang bersamaan, Mesir memasuki dinasti pertamanya (3200-3100 SM) dan mengumandangkan nama mn (Menes, Meni) sebagai julukan Narmer sang pemimpin pemersatu Mesir Raya. Lalu Hindu lahir di era yang sama atau jaman Kali Yuga (3100 SM) di pimpin Manu, julukan pemimpin manusia, sama dengan Meni atau Menes. Kemudian nama-nama yang mirip, juga perannya sebagai pemimpin manusia, terdapat di berbagai mitologi dunia lainnya, seperti Manus pemimpin manusia versi Jerman yang menempuh jalur darat. Manus mempunyai tiga putra yang menjadi pemimpin-pemimpin awal. Lalu pulau Kreta di pimpin Raja Minos. Ia dan dua saudaranya yang lain di sebut Tiga Hakim manusia. Lalu leluhur Irlandia bernama Mananan Si Putra Samudra (Mac Lir), Inca juga dengan Manco Cápac (Manku Kapak) sebagai pemimpin sesudah banjir, dan mungkin masih banyak lagi lainnya. Kata ‘manusia’ juga berdekatan dengan nama-nama leluhur, pemimpin, atau pahlawan itu sendiri, seperti bagan berikut ini [12]; . Manusia – Indonesia Manus, Manawa - Sanskrit Manus – Proto-German Manup (legenda) - Austronesia Man/ Human – Inggris Manus, Manuscithra -Avestan Persia Manu (legenda) -Sanskrit Manesh – Oceania Manna – Rwaanda Mani – Chadic Mananan (legenda) - Celtic Mantar – Tamil Mundu – Papua Mun – Somali Mnus – Khmer Mies – Finlandia Min (dewa kesuburan) – Mesir . Salah satu kejadian alam yang mungkin terkait, adalah keberadaan Burckle Crater (Kawah Burckle), sebuah kawah yang terletak di dasar samudra India antara Madagaskar dan Australia. Kawah yang terbentuk karena dampak jatuhnya komet atau meteor ini mempunyai diameter kurang lebih 30 km [13] dengan kedalaman 3800 meter dari permukaan. Kejatuhan benda langit ini di perkirakan sekitar 3000 SM-2800 SM. Dampak seperti kebakaran, topan badai, megatsunami, bisa saja terjadi seperti yang di gambaran Ayub dalam syair-syairnya. Kejadian ini di duga kuat juga erat hubungannya dengan Sumeria yang memulai dinasti pertamanya di Kish pada tahun 2900 SM. Di dalam Daftar Raja Sumeria juga tertulis "Setelah banjir memusnahkan segalanya, dan jabatan raja turun dari langit, kerajaan berada di Kish." . Hasil penelitian arkeologi di Irak mengeluarkan bukti kuat adanya banjir bandang melanda Shuruppak (Tell Fara) dan beberapa kota Sumer lain, memanjang ke utara hingga ke kota Kish. Radiokarbon dari satu lapis endapan menunjukkan angka kira-kira 2900 SM, di dukung penemuan lain berupa tembikar dari periode Jemndet Nasr (3000 SM-2900SM) di bawah lapisan banjir di Shuruppak [14]. Ini juga di dukung penemuan prasasti "Instruksi dari Shurrupak" [15] yang berumur 2600 SM [16] yang isinya mirip "sepuluh perintah" dalam kisah Musa. Instruksi tersebut mungkin di bawa pahlawan banjir Ziusudra karena Shurrupak pada saat itu di bawah kepemimpinan ayahnya, raja ke-8 (atau ke-9) bernama Ubara-Tutu [17]. Hampir bersamaan dengan dinasti pertama di Kish, peradaban Indus juga juga memasuki era awal Mature Harrapan pada tahun 2800 SM sementara Minoan di pulau Kreta 2700 SM, Cina memulai pre-dinasti Xia di sekitar tahun 2850 SM, peradaban Caral di Norte Chico, Peru sekitar 2700 SM-2600 SM, dan periode Helladik (2800 SM) di Yunani. Bangunan monumental juga di bangun seperti proto-piramid (piramid tangga) seperti piramid Djoser di Saqqara (Mesir), Ziggurat tangga (Sumer), dan piramid di Caral di Norte Chico (Peru), di waktu yang hampir bersamaan (2700 SM-2600 SM), termasuk Stonehenge di Britania. .

13518596462059713307
13518596462059713307
.
13518597302064478905
13518597302064478905
.
1351859795401904691
1351859795401904691
.

Proto-piramid di Joser-Mesir (atas), Caral-Peru (tengah) dan stonehenge Inggris (bawah)

.

13518598611837709082
13518598611837709082
.

MS 2855 Daftar para raja dan kota-kota sebelum Air Bah

Babilon 2000-1800 SM

DI ERIDU: ALULIM RAJA 28,800 TAHUN. ELALGAR RAJA 43,200 TAHUN. ERIDU DI TINGGALKAN. KERAJAAN JATUH KE BAD-TIBIRA. AMMILU'ANNA RAJA 36,000 TAHUN. ENMEGALANNA RAJA 28,800 TAHUN. DUMUZI RAJA 28,800 TAHUN. BAD-TIBIRA DI TINGGALKAN. KERAJAAN JATUH KE LARAK. EN-SIPA-ZI-ANNA BERKUASA 13,800 TAHUN. LARAK DI TINGGALKAN. KERAJAAN DI SIPPAR. MEDURANKI BERKUASA 7,200 TAHUN. SIPPAR DI TINGGALKAN. KERAJAAN BERADA DI SHURUPPAK. UBUR-TUTU BERKUASA 36,000 TAHUN. TOTAL: 8 RAJA, LAMA BERKUASA: 222,600

.

1351859947705699418
1351859947705699418
MS 3396 “Instruksi dari Shuruppak” ±2600 SM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun