Mohon tunggu...
Hery Susanto
Hery Susanto Mohon Tunggu... Guru - Pribadi

Menyatukan tulang yang berserakan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Babak Baru Bersama Trio "Cengkrong Gerang"

23 Januari 2020   06:35 Diperbarui: 23 Januari 2020   06:42 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan petir terjadi dimalam hari dengan derasnya, kami terlelap dalam buaian hawa dingin dengan menutup rapat-rapat sekujur tubuh dengan selimut tebal yang masih saja tetap terasa dingin, karena kecintaan dengan lapangan bola impian pagi-pagi buta kami segera menuju blok Sitregel apa yang terjadi, hujan lebat semalam menghanyutkan seluruh tanah padas yang telah kami benam dan timbunkan di bekas aliran sungai, hampir semua dari kami yang melihat menangis karena sedih, jerih payah berminggu-minggu bahkan bulan hanyut dalam semalam. 

Bekas aliran sungai kembali terbuka dan terlihat seperti sungai sebelumnya, kami hanya bisa meratap penuh penyesalan harapan akan terwujudnya mimpi sirna, Trio Cengkrong Gerang juga menangis dan terlarut dalam kesedihan hingga bebera minggu tak muncul lagi untuk melanjutkan proyek besar tersebut, wargapun juga semakin pesimis akan terwujudnya impian lapangan di Blok Sitregel.

Caram mengundurkan diri dari bagian Trio Cengkrong Gerang dengan alasan yang tak jelas, tinggallah Sapar dan Di'in berdua sebagai pemegang kendali proyek besar lapangan blok Sitregel untuk tetap melanjutkan terwujudnya mimpi besar warga Panumbangan. 

Dibawah komando Pak Casmaun sebagai Kepala Dusun (Bahu) baru menggantikan Pak Sanusi yang telah memasuki masa pensiun proyek ini terus dilanjutkan, dengan tangan dingin memberikan komando kepada Sapar dan Di'in untuk tetap semangat serta mengharapkan warga Panumbangan tetap mendukung gerakan ini. Babar baru dimulai (bersambung....).


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun