Mohon tunggu...
Hery Sinaga
Hery Sinaga Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil

-Penulis konten -saat ini sedang suka-sukanya menggeluti public speaking -Sedang menyelesaikan buku motivasi -karya novel : Keluargaku Rumahku (lagi pengajuan ke penerbit)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cotton Ink, Kisah Sukses 2 Sahabat Membangun Bisnis Fashion Menjadi Brand Lokal Favorit

21 Januari 2021   14:18 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:24 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merencanakan ingin membangun bisnis bersama teman bisa menjadi sesuatu yang patut dipertimbangkan. Faktor kedekatan emosional diantara keduanya karena sudah saling mengenal karakter satu sama lain tentu bisa lebih mudah untuk memulai awal sebuah bisnis.

 Tentu tidak menjadi jaminan bahwa membangun bisnis bersama teman itu proses mulai dari merintis, mengelola, menjalankan dan membangun hingga menjadi sebuah bisnis yang setle akan menjadi lebih mudah.

Berbagai tantangan akan membentang di depan. Mulai dari perbedaan pendapat, ide atau gagasan, bahkan hingga kepada ego masing-masing akan mewarnai perjalanan rintisan bisnis yang akan di jalankan.

Begitu lah yang dialami oleh 2 orang sahabat yang sudah bersahabat sejak SMP, berinisiatif untuk membangun sebuah bisnis fashion dengan konsep ready to wear.

Ya, mereka adalah Ria Sarwono dan Carline Darjanto, 2 sahabat yang sukses membangun brand fashion Cotton ink hingga sampai sekarang atau dikenal sebagai founder dan co-founder dari sebuah brand fashion ready to wear khusus untuk wanita.

Ria dan Carline sudah bersahabat sejak berada di bangku SMP hingga sekarang, business in crime lebih tepatnya. Keduanya merintis bisnis pakaian dengan label Cotton Ink pada tahun 2008.

Awal mula dari bisnis ini lahir dari spontanitas. Ketika itu Carline yang sudah kelar kuliah dari jurusan Fashion Designer, pada saat itu masih idealis dan gak tau mau ngapain. Iseng-iseng ngajakin Ria, sahabatnya untuk jualan kaos.

Namun, dari iseng-iseng ternyata mereka melihat ada potensi dari bisnis pakaian. Tercetuslah ide nama Cotton Ink. Karena pembuatan kaos yang mereka jual bermodalkan Cotton (Kaos) dan Ink (Tinta).

Menyadari adanya potensi dari berbisnis pakaian, Carline berkata kepada Ria, Kayaknya kita harus “ Now or Never “ deh (sekarang atau tidak sama sekali) untuk terjun lebih fokus ngerjain ini sekarang, kayaknya kita ga akan dapat menangkap kesempatan deh, begitu ucap carline kepada Ria.

Selama menjalankan Cotton Ink, Ria bertugas sebagai Brand and Marketing Director sementara Carline menangani urusan desain mendesain atau sebagai creative director.

Di awal-awal perjalanan mereka menjalankan bisnis, tantangan dan hambatan itu pasti mereka alami lazimnya dialami oleh setiap pengusaha. Kalau tidak ada hambatan atau tantangan tentu tidak akan bisa mencapai kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun