Mohon tunggu...
Pangestu
Pangestu Mohon Tunggu... Foto/Videografer - photographer

Freelance Ummu Alexa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah yang Dipercaya

19 September 2019   14:04 Diperbarui: 19 September 2019   14:09 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di banyak sekolah, dan  para orang tua, sering terjadi  miskomunikasi terhadap apa yang telah di lakukan oleh sekolah . Seing kali informasi itu sudah di cantumkan di laman Facebook atau IG , tapi kenyataanya banyak orang tua murid tidak tahu atau bahkan memiliki informasi  yang tidak akurat tentang hal baik yang telah di lakukan sekolah. Ketidakpercayaan itu sering timbul dan mudah terjadi.

Apakah Fondasinya?
Fondasi untuk membangun hubungan yang dinamis antara sekolah dan orang tua murid adalah kepercayaan. Mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang kita  layani membutuhkan waktu, perlu proses yang panjang.

Dan  itu juga bisa hancur dalam sekejap. Misalkan bila ada pemimpin sekolahnya , melalukan pelanggaran buruk atau mengeluarkan kata kata yang tidak patut, maka dalam hitungan hari , dampaknya akan menghancrkan apa yang telah dirintis bertahu- tahun.

Karena itu, para Pimpinan  sekolah harus memprioritaskan pembangunan kepercayaan dan, pada gilirannya, membuat model komunikasi  di kelas yang diinginkan oleh para guru dan murid   mereka. Para Pimpinan  sekolah harus  membangun kepercayaan, dengan  terlibat dalam setiap kegiatan .

Keputusan sekolah harus berpusat pada anak didik.
Banyak berita negatif yang bersliweran, tentang beberapa hal , misalnya bully, LGBT dll . Hal ini tentunya banyak disorot di hampir setiap media, banyak keluarga yang skeptis terhadap suatu sekolah , terutama bila  anak mereka masuk ke sekolah yang baru.

Ada pengalaman saya sewaktu menyekolahkan anak kecil saya di TK Victory Plus, waktu itu sedang dibicarakan , usulan dari para orang tua murid , bahwa posisi toilet hendaknya bisa di dalam kelas, supaya anak lebih gampang, lebih mudah di awasi, dan akhirnya hal itu dilaksanakan. Toilet toilet di TK  di sekolah itu  letaknya di dalam kelas. Ini merupakan salah satu keputusan dari Pimpinan sekolah yang berpihak pada anak. Dan beberapa tahun lalu, alhamdulilah , tidak terjadi hal yang tidak diinginakan seperti  tindakan pelecehan oleh office boy di sekolah ternama di Jakarta.

Pimpinan Sekolah hadir
Pimpinan Sekolah dan jajarannya harus hadir dan siap sedia untuk memimpin perubahan Dengan backgound sebagi guru yang terbaik dan pengalaman mengajar yang minimal 5 (lima ) tahun, maka hal-hal yang merupakan pemahaman pedagogi harus di kuasi selain kompetensi manajerialnya. 

Segala keputusan diambil, bila tanpa masukan dan pengertian, maka ketidakpercayaan akan berkembang cepat, dan transparansi menjadi hal penting dengan bersikap jujur dalam segala hal, berkomunikasi dengan jelas dan mengartikulasikan dengan sukacita dan kegembiraan. Saya melihat salah satu sosok ditempat sekolah anak kami, Pimpinan Yayasan yaitu bu Yustina, yang setiap hari hadir dan suka cita menyapa setiap anak didik dan orang tua murid. Hal ini adalah sesuatu yang membangkitkan semangat kepada anak didik maupun para gurunya. Bravo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun