Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sivaraja, Dengan Idealisme Kembangkan Kopi Malang

25 Mei 2015   00:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_419810" align="aligncenter" width="560" caption="Sivaraja meracik kopi untuk disajikan. Dok pribadi"][/caption]

Menyebut daerah Malang yang sejuk dan bertanah subur dengan identik perkebunannya. Secara umum orang akan menyebut apel atau stoberi disitu. Namum ada yang sedikit terlewatkan bagi kebanyakan orang termasuk masyarakat Malang sendiri bahwa daerah ini adalah penghasil kopi, salah satu terbaik di dunia.

Kopi Malang yang terkenal adalah kopi jenis robusta yang terdapat di daerah kecamatan Dampit kabupaten Malang. Daerah Dampit memang cocok untuk ditumbuhi kopi jenis robusta , yang berada padaketinggian 800-900m yang dikatagorikan daerah rendah. Sedangkan jenis kopiArabika sangat cocok pada dataran tinggi. Dan hebatnya lagi kopi Dampit hampir 80 persennya diekspor, dan berarti pula para pecinta kopi di luar negerilah yang menikmati nikmatnya kopi Dampit. Sedangkan di dalam negeri termasuk Malang justru menikmati “sisanya”.

Situasi inilah yang menjadi keprihatinan Sivaraja. Ia ingin kopi Dampit dapat dinikmati oleh masyarakat Malang. Pemikirannya memang melawan arus dan berlogika terbalik. Ia berkeinginan kopi Dampit dengan kualitas terbaik dinikmati di dalam negeri dahulu dan sisanya baru diekspor. Cara yang ia lakukan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat, agar mengerti tentang kopi.

Berbicara tentang kopi memang tidak ada habisnya. Semua orang punya selera dan penilaian tersendiri tentang kopi, tidak ada yang disebut kopi terbaik seperti layaknya kecap yang menyebut masaing sebagai nomor satu. Secangkir kopi punya maknanya sendiri. Kopi pun juga mempunyai filosofinya sendiri, dan Dewi Lestari berhasil menceritakan dalam cerpennya Filosofi Kopi yang kemudian sukses dibuat filmnya.

Kopi Dampit terkenal di negeri orang

Saya sempatkan berkunung ke kedai kopinya yang diberi nama Amtirdam coffee yang berada di RukoPersada Bayangkara R5Jl. Raya Mondoroko Singosari-Malang. Orangnya cukup ramah dan begitu familiar dengan namamya kopi. Suasana kafenya mamang cukup sepi yang memang bukan di fokuskan untuk kafe. Ditempat ini difokuskan untuk temnpat pemanggangan (roasting) dan penggilingan. Yang hasilnya nanti untuk dikemas untuk dapat dinikmati bagi pecinta kopi. pelanggannya adalah para pengusaha kafe kopi , hotel, dan masyarakat yang dapat menyeduhnya sendiri.

Kami berbincang cukup banyak hal tentang kopi dan perjalanannya samping membuka usaha berkerkenaan dengan kopi. pada mulanya Sivaraja cukup lama tinggal di Australia dari tahun 1998 sampai 2011. Ia memang pecinta kopi. Di Austrlia para pecinta kopi mempunyai kultur yang berbeda seperti di indonesia. Para pecinta kopi di Australia terbisa me-roasting, menggiling, dan menyeduhnya sendiri.

Dibeberapa kafe Australia cukup transparan memberikan racikan kopi yang disajikan kepada pelanggannya. Beberapa kafe menyajikan ramuan terbaiknya, dan ternyata salah satu diantaranya menyertakan kopi Dampit. Dengan memdapat tempat yang cukup baik kopi dampit boleh dibilang istimewa. Kopi Dampit termasuk jenis Robusta. Banyak orang yang menilai bahwa kopi Robusta tidak sebaik jenis Arabika. Dalam penjelasannya Sivaraja mengibaratkan kopi Robusta seperti musik bass, dan dan jika diolah dengan baik maka kenikmatannya tidak kalah dengan Arabika.

Dengan prosentase 80 persen kopi Dampit yang diekspor dapat dimaklumi bahwa orang luarlah yang meikmati kopi Dampit itu, bisa jadi setelah diolah dikembalikan lagi ke Indonesia dengan menikmatinya sebagai kopi nikmat. Komdisi seperti ini lah yang cukup memprihatinkan Sivaraja, tentu saja bagi kita juga.

Idealisme Sivaraja

Setelah kembali ke Malang berbekal kemampuan dalam meramu kopi, ia mencoba me-roasting sendiri kopi Dampit itu. dari beberapa pengalaman dan uji coba ia merasa ini adalah hasil kopi yang baik. Dan kemudian ia dengan perasaan yang tidak terlalu pede memberanikan diri untuk meminta rekannya yang berprofesi sebagai penilai kualitas kopi (Q Grader dan R Grader) agar menilai kopi hasil roasting-annya.

Hasilnya cukup positif dengan penilaian 85, dan rekannya itu pun memesannya. Dan akhirnya dengan percaya diri ia kembangkan kopi itu dan pasarnya buat ekspor. Dan hasil ekspor yang cukup menggiurkan itu tidak terlalu membanggakan dirinya. Ia ingin kopi terbaik itu dinikmati dikalangan lokal.

Ia melihat pasar lokal kedepannya cukup potensial, hanya saja kurang pengetahuan dan edukasi saja tentang kopi di masyarakat. Untuk itu ia secara tranparan membagikan ilmunya kepada siapa saja yang mau peduli terhadap kopi. Pengetahuan tentang kopi terlalu banyak dan dapat dinilai dari berbagai sisi. Kopi yang rasanya pahit dapat ditonjolkan rasa manis, masam, atau rasa khas buah. Dan itu ada ilmunya, dan uji coba terus dilakukan sehingga menemukan rasa yang pas dan sesuai selera

Kopi Luwak dan kopi tubruk sebagai andalan

Sebagai pecinta kopi ia tidak melupakan kopi nusantara yang lain seperti Gayo, silimakota, Java Jampit (ijen) dan lainnya untuk diolah kemuadian dipasarkan. Yang menjadi andalan adalah kopi luwak robusta. Kopi luwak memang sudah terkenal akan kenikmatannya, dan harganya diatas jenis kopi lainnya. Karena prosesnya cukup panjang dan belum tentu semuanya berhasil untuk dipakai.

Dalam memproduksi kopi luwak ia langsung kepetaninya dan Gapoktan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan, karena di lapangan ada yang palsu juga. Kopi luwak yang ia produksi kemudian dikemas dan dipasarkan kepada yang berminat. untuk harga kemasannya pun tidak terlalu menguras kantong dan dapat diseduh sendiri.

Untuk kopi dampit ia menyarankan dalam sajian kopi tubruk yang dirasa pas untuk itu. cara penyeduhannya pun cukup mudah, dan jika pakai alat pun cukup sederhanna berbeda dengan kopi ekpreso yang membutuhkan alat yang tidak murah juga.

Walaupun kopi tubruk itu sederhana, namum kenikmatanya juga terasa. Jenis kopi ini memang begitu familiar di masyarakat baik dinikmati apa adanya ataupun ditambah dengan gula atau susu. Dan itu kembali ke selera masing masing.

[caption id="attachment_419811" align="aligncenter" width="560" caption="Kopi Tubruk. Dok Pribadi"]

1432486712244455860
1432486712244455860
[/caption]

Kopi AMSTIRDAM

Kopi Dampit memang sudah terkenal dan tempat lain di Malang juga menghasilkan kopi seperti Ampel Gading, Sumber Manjing, Tirtoyudo. Dengan di gabung Dampit maka ia menamakan hasil kopinya dengan nama AMTIRDAM.

Kita patut menghargai apa yang dilakukan Sivaraja itu. Hal ini menyadarkan kepada kita bahwa kita pun berhak menikmati kopi yang berada di daerah kita sendiri. Selama ini orang luarlah yang menikmatinya, seakan-akan kita ini dapat “ampasnya”. Hal itu dikarenakan pada masyarakat yang kurang pengetahuannya. Dengan edukasi yang dilakukan Sivaraja akan membuka mata kita agar dapat menghargai produk kita sendiri.

Cerita akan kopi akan terus berlanjut dan itu tidak ada habisnya. Rasa dan citra rasa kopi akan terus dibicarakan orang. temuan-temuan baru dengan inovasi akan terus berlanjut pula untuk menyatakan kopi itu nikmat. Jika berkunjung ke Malang, kita dapat menikmati kopi Dampit itu dengan kesejukan udara dan semilir angin. Dalam secangkir kopi juga perlu menyisipkan idealisme agar semua orang dapat menikmati kopi terbaik yang ternyata tidak jauh dari kita.

[caption id="attachment_419813" align="aligncenter" width="420" caption="Kopi andalan Malang. Dok pribadi"]

14324867691596431584
14324867691596431584
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun