Tidak dapat dipungkiri bahwa pulau Flores mempunyai keindahan alam yang begitu indah. Namun sayang belum banyak orang (baca: wisatawan) yang menikmati karena beberapa faktor seperti kurangnya informasi dan promosi, sampai pada kendala akomodasi yang boleh dikata tidak murah.
Dari sisi barat ada Labuan Bajo yang ditetapkan sebagai 10 destinasi wisata unggulan, sudah banyak khayalah yang tahu. Beranjak lagi ke arah tengah ada Ende yang merupakan daerah di mana bung Karno pernah diasingkan, wisata sejarah dapat di angkat di situ. Beranjak lagi ke timur, ada Maumere yang terdapat danau Kelimutu dengan keunikan terdapat tiga danau yang masing-masing berbeda warnanya. Destinasi ini juga tidak asing dan pernah tertampil di pecahan uang 5.000 rupiah pada seri tahun 1992.
Semakin ke timur pesona Flores masih ada. Akan ditemui daerah yang indah. Pesisir pantainya yang begitu tenang, yang dikelilingi oleh beberapa pulau yang jaraknya tidak begitu jauh. Sedangkan di pulau tersebut tidak jauh dari pantainya akan ditemui dataran tinggi yang setinggi gunung yang sudah mati. Dilihat dari pulau sebelahnya akan tampak indah, laut yang berpadu dengan gunung yang diselimuti awan putih di atasnya. Inilah pesona di ujung timur pulau Flores, yang secara administrasi berada di kabupaten Flores Timur yang beribukota Larantuka.
Sungguh beruntung saya menjadi bagian dari rombongan dari Kemenko Bidang Maritim dan Sumber Daya bersama awak media dan Kompasiana. Kunjungan yang bermaksud untuk mengeksplorasi keindahan bumi Larantuka sekaligus menyaksikan start perdana ajang internasional Tour de Flores yang dalam sejarah baru pertama kali diselenggarakan di wilayah Indonesia bagian timur. Kami berada di sana selama 5 hari (17-21 Mei), untuk perjalanan melewati penerbangan dari Kupang terlebih dahulu, sebelum sampai di bandara Gewayantana, Larantuka.
Pesona bukit dan laut
Keunggulan pantai di Flores Timur ini adalah pantainya yang begitu tenang dengan ombak yang tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan di sekitar pulau Flores bagian timur dikelilingi oleh pulau Adonara dan Solor. Maka pantai di sekitar Larantuka tersebut tampak stabil seakan tidak terjadi pasang naik dan surut.
Di Larantuka sendiri terdapat dataran tinggi yang masyarakat menyebutnya ile Mandiri, ile dalam masyarakat setempat berarti gunung. Dan gunung tersebut tidak begitu jauh jaraknya dengan bibir pantai. Akan tampak lebih bagus bila kita melihatnya dari pulau Adonara, akan tampak gunung Mandiri itu tampak indah dengan laut sebagai kaki gunungnya. Mungkin akan lebih bagus lagi melihat laut di ketinggian gunung Mandiri itu, pesona ini bisa menjadi andalan tersendiri. Â Â
Selain pantai dan deretan perbukitan yang indah. Di pantai Larantuka ini menyimpan keindahan yang tersembunyi dibawah laut. Terumbu karang di sekitar pulau Adonara masih cukup baik, sayang di sekitar pantai Larantuka kondisinya sudah agak rusak dikarenakan pada waktu dahulu masyarakat masih kurang sadar menggunakan bom untuk menangkap ikan. Saat ini aktifitas itu sudah tidak terjadi lagi, boleh dikatakan pantai pada proses pemulihan.
Kami pun mencoba mengeksplorasi keindahan bawah laut itu dengan menyeberang ke pulau terdekat Adonara. Dengan berbekal pelampung dan kaca penutup mata untuk dapat menikmati keindahan tersebut dengan snorkeling. Memang perlu ke agak tengah dahulu untuk menikmati lebih leluasa, jika ingin lebih detail lagi dapat menyelam lebih dalam lagi (diving). Tentunya harus menggunakan peralatan khusus serta pelatihan yang memadai.
Air laut yang jernih, adanya terumbu karang, serta ombak yang tenang melakukan snorkeling akan mendapat pengalaman tersendiri. Sambil lalu juga dapat menikmati pemandangan yang tampak gunung begitu dekat, jika cuaca cerah akan tampak gumpalan awan putih berarak lambat.
