Mohon tunggu...
hervinaa
hervinaa Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa UIN Jambi

Program Studi Akuntansi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Selanjutnya

Tutup

Money

Covid-19 Membuat Negara Inflasi?

12 September 2020   12:05 Diperbarui: 12 September 2020   12:02 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pembukaan 

  • puji syukur kita panjatakan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan kasih sayangnya. Tidak lupa pula sholawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi Rasulullah SAW yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.
  • Tujuan penyusunan Artikel kegiatan ini adalah untuk memenuhi syarat pengajuan praktek kerja lapangan (MAGANG) Prodi Akuntansi Syariah .

Dengan pengajuan Artikel ini saya Herpina Aprianti dari Prodi Akuntansi Syariah dengan akreditasi jrusan B mengajukan program magang untuk memenuhi syarat perkuliahan di semester.

Pendahuluan 

Munculnya wabah virus corona (COVID-19) di Indonesia menyebabkan pasar modal mengalami berbagai tantangan (Shiyammurti, 2020) dan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi khususnya awal tahun ini sudah mengalami penurunan karena munculnya wabah virus corona.  Adanya kebijakan karantina kesehatan, sosial distancing, maupaun Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB) sangat berpengaruh terhadap aktifitas sektor pariwisata dan manufaktur sehingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat. Tenaga kerja berkurang, pengangguran dan kemiskinan meningkat akan menyebabkan penerimaan negara berupa pajak penghasilan (PPh) berkurang(Silalahi & Ginting, 2020).

Virus corona membuat aktivitas dunia terhambat. Wabah virus corona atau COVID-19 juga telah menggoyangkan pasar saham dan pasar keuangan di dalam negeri, sehingga mencetak rekor baru Dan mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan atau ( IHSG ) anjlok dan terpukul ke level yang cukup rendah (Shiyammurti, 2020).

Di Indonesia, penyebaran virus ini dimulai sejak tanggal 02 Maret 2020. Pernyataan tersebut diumumkan oleh bapak Presiden Joko Widodo. Seiring dengan berjalannya waktu, penyebaran Covid-19 telah mengalami peningkatan yang signifikan dan paling banyak terjadi di pulau Jawa. Data yang diperoleh per tanggal 27 Mei 2020 bahwa ada 23.851 pasien positif, 6.057 pasien sembuh, dan sebanyak 1.473 yang meninggal dunia (covid.go.id, 2020). Semakin hari semakin bertambah jumlah orang yang terinfeksi virus corona membuat pemerintah menerapkan berbagai himbauan untuk menjaga jarak antara masyarakat atau yang disebut dengan istilah social distancing hingga melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah yang dimulai pada Kota Jakarta pada tanggal 10 April 2020. Kondisi ini tentu berdampak pada perputaran roda perekonomian di dalam negeri. Tak hanya itu, perekonomian secara global otomatis juga terganggu. Terutama pada inflasi Negara(Silalahi & Ginting, 2020).

Isi  

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum. dan terus-menerus yang berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

Inflasi sendiri merupakan suatu keadaan yang mencerminkan adanya suatu ketidakseimbangan dalam siklus perekonomian. Ketidakseimbangan ini jika tidak diatasi dengan bijak, maka akan menyebabkan rantai perekonomian yang semakin tidak stabil dan akan semakin kian memburuk.

Jenis-jenis inflasi:

  • berdasarkan Sifatnya :
  • inflasi ringan/merayap (creeping inflation): (<10%)
  • Inflasi sedang (galloping inflation): (10-30%)
  • Inflasi berat (high inflation): (30-100%)
  • Inflasi sangat berat (hyperinflation): (>100%)

  • Berdasarkan Asalnya :
  • Inflasi yang berasal dari dalam negeri (Domestic Inflation)
  • Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported Inflation)

Inflasi secara umum disebabkan oleh dua faktor yakni faktor alami dan faktor buatan. Inflasi alami terjadi berdasarkan hukum ekonomi supply demand, di mana saat permintaan banyak tetapi penawaran jumlahnya stabil. Sementara inflasi buatan biasanya dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau curang. Misalnya dengan cara menimbun barang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun